PASUNDANNEWS.COM, TASIK – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melakukan aksi unjuk rasa di depan DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa (10/3/2020).
Ketua Umum PC IMM Kota Tasikmalaya, Rizal Purnama mengatakan aksi unjuk rasa tersebut terkait maraknya galian C ilegal. Akibatnya, kerusakan lingkungan di Kota Tasikmalaya tidak bisa dielakan lagi.
“Tiap memasuki musim kemarau masyarakat selalu kesulitan air. Bukit-bukit yang jadi daerah resapan di Kecamatan Indihiang, Mangkubumi dan Bungursari habis oleh galian C ilegal. Sedangkan pemerintah tidak tegas akan hal tersebut,” ucapnya.
Sehingga lanjut Rizal, Bukit-bukit yang menjadi daerah resapan air perlahan menghilang. Dari 15 bukit yang ada di Kota Tasikmalaya sebagian besar diekploitasi secara berlebihan oleh penambang liar sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.
“Hanya ada empat yang sudah menjadi milik pemerintah daerah. Pemerintah kalah cepat dalam pelestarian, butuh keberanian jika ingin melindungi ekosistem Tasikmalaya dari kerusakan,” lanjutnya.
Dirinya mengecam Pemerintah dan DPRD Kota Tasikmalaya yang terkesan diam dan membiarkan kerusakan lingkungan terus terjadi.
“Jangan sampai terjadi kekeringan yang parah saat kembali datang musim kemarau. Akibat bukit yang menjadi resapan air habis dikeruk dan dijual,” tegas Rizal.
selain itu, PC IMM Kota Tasikmalaya juga menyoroti tidak maksimalnya Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam menangani anak jalanan.
“Kami PC IMM Kota Tasikmalaya mendesak Pemkot untuk segera membuat karantina. Pemerintah harus bertanggung jawab atas itu (anak jalanan) semua baik secara moril ataupun materil dengan standar operasional yang jelas,” jelas Rizal.
Ketidak seriusan Pemkot Tasikmalaya menurut Rizal terlihat ketika Kota Tasikmalaya terus menjadi Kota termiskin di Jawa Barat, sehingga ini menjadi awal munculnya gelandangan dan pengemis (gepeng).
“Kami siap membantu dan mengawal demi kota tercinta ini. Persoalannya, pemerintah sudah sejauh mana menindaklanjuti persoalan-persoalan tersebut,” kata Rizal.