PWI Ciamis menggelar Tasyakur dan Munajat Pers dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Aula BKPSDM Ciamis. Foto/PasundanNews.com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ciamis memperingati Hari Pers Nasional (HPN) bersama puluhan anak yatim, Senin (13/2/2023).

Kegiatan yang bertajuk ‘Tasyakur dan Munajat Pers’ tersebut berlangsung di Aula BKPSDM Ciamis dengan dihadiri Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra.

Selain itu juga tampak hadir Kapolres Ciamis, AKBP Tony Prasetyo Y., dan perwakilan Kodim 0613 Ciamis serta beberapa kepala OPD Pemkab Ciamis

Ketua PWI Ciamis, Subagja Hamara mengatakan, momen HPN ini menjadi spirit kebersamaan dalam kebebasan bagi semua insan pers.

Namun, Subagja menyatakan bawa kebebasan bagi pers bukanlah memiliki arti sebebas-bebasnya.

“Kebebasan yang sesuai dengan aturan dan bebas  dalam konteks kontrol sosial hanyalah bagian dari salah satu fungsi pers,” kata Subagja.

Subagja mengungkapkan, hubungan Pemkab Ciamis dengan pers terjalin dengan begitu baik.

Hal itu terbukti salah satunya saat bersama-sama mensukseskan kegiatan Porprov Jawa Barat 2022.

“Pers Ciamis ikut terlibat bersama Diskominfo dalam menyukseskan Porprov, dan mendapatkan apresiasi dari Provinsi atas keberhasilannya dalam publikasi kegiatan tersebut,” jelasnya.

Subagja juga menyebutkan bahwa bulan Juli tahun ini akan ada uji kompetensi bagi wartawan atau UKW.

Rencananya, kata Subagja, Gubernur Jawa Barat akan membuka secara langsung kegiatan UKW tersebut.

“Rencananya ada sekitar 150 wartawan akan mengikuti uji kompetensi yang akan buka langsung oleh Gubernur Jawa Barat,” kata Subagja.

Wabup Yana Apresiasi Pers di Ciamis

Sementara itu, Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra menyampaikan apresiasinya kepada PWI dan pers Ciamis.

Yana menyebutkan bahwa pers Ciamis semakin maju dalam menjalankan fungsi dan perannya.

“Semoga pers khususnya di Ciamis semakin maju, semakin profesional, dan bisa menjalankan fungsi dan perannya,” ujar Yana.

Era digital, menurut Yana, membuka peluang bagi semua orang untuk bisa menjadi pewarta.

“Pada era digitalisasi ini siapapun bisa menulis berita, share berita, tanpa redaksi. Sehingga besar kemungkinan munculnya hoax,” terangnya.

Ditambah lagi dengan minimnya literasi masyarakat dalam memahami berita, sehingga sering terjadinya salah informasi di masyarakat.

Oleh karena itu, Yana berharap organisasi pers bisa menjadi penyeimbang dengan menerbitkan informasi yang benar.

Yana juga menekankan kepada dinas terkait agar bersama memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal memahami berita.

“Dari pihak pemerintah juga akan berupaya melalui Diskominfo untuk memberikan edukasi pada masyarakat dalam hal memahami berita yang benar,” ungkapnya.

“Hal tersebut bisa dilakukan dengan hal-hal kecil seperti membuat flayer-flayer yang disebar di medsos, dengan begitu sedikit tidaknya masyarakat akan mulai faham,” pungkasnya. (Herdi/PasundanNews.com)