Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Universitas Padjadjaran Dr. Keri Lestasi, M.Si., Apt., menjadi Pembina Upacara Peringatan Hari Ibu ke-90 di halaman gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (21/12). (Foto: Tedi Yusup)*

SUMEDANG – Peringatan Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember diharapkan tidak sekadar hari besar tahunan. Peringatan yang telah menginjak usia 90 tahun ini merupakan momentum perjuangan kaum perempuan yang tidak bisa dipisahkan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Universitas Padjadjaran Dr. Keri Lestasi, M.Si., Apt., saat bertindak sebagai Pembina Upacara Peringatan Hari Ibu ke-90 di halaman gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (21/12).

Pada upacara tersebut, Dr. Keri menyampaikan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana Yembise. Upacara ini diikuti sejumlah pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan Unpad.

Dr. Keri menyampaikan, Peringatan Hari Ibu (PHI) diharapkan mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian dan pengakuan atas eksistensi kaum perempuan dalam pembangunan. Perempuan memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengembangkan potensi yang dimiliki.

“Saat ini bahkan terbukti perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan,” kata Dr. Keri.

Saat ini, perempuan Indonesia merupakan perempuan yang memiliki kewajiban sama dengan laki-laki. Laki-laki dan perempuan merupakan sumber daya bersinergi yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional.

Di sisi lain, berbagai persoalan bangsa berdampak pada kehidupan bermasyarakat, terutama pada kaum perempuan dan anak-anak. Untuk itu, lanjut Dr. Keri, diperlukan keterlibatan seluruh unsur di masyarakat dalam mendukung kesetaraan gender dan pencegahan kekerasan.

“He for She menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput,” kata Dr. Keri.

Pada upacara kali ini, bertindak sebagai pembaca teks Pancasila Dekan Fakultas Teknik Geologi Dr. Vijaya Isnaniawardhani, pembaca naskah Pembukaan UUD 1945 oleh Dekan Fakultas Farmasi Prof. Dr. Ajeng Diantini, pembaca sejarah singkat Hari Ibu oleh Dekan Fakultas Keperawatan Dr. Henny Suzana Mediani, dan pembaca doa oleh Dekan Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Hendarmawan. [*/pn]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini