BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – DPUPRP (Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan) Ciamis melakukan sejumlah perencananaan kegiatan di tahun 2024.
Salah satunya yaitu pembangunan dua jembatan penghubung antardaerah (konektivitas) yang sudah masuk perencanaannya di Kementerian PUPR.
Dua jembatan tersebut yaitu penghubung Ciamis-Kabupaten Tasikmalaya (jembatan betmen/Cirahong).
Selanjutnya jembatan penghubung Ciamis-Kabupaten Cilacap (sekitar Bendungan Manganti/Kecamatan Purwadadi).
“Tahun ini kita sedang melakukan perencananaan untuk dua jembatan itu, datanya sudah masuk di Kementerian PUPR,” kata Sekretaris DPUPRP Ciamis, Hilman Nuryadin, Selasa (30/4/2024).
Adapun persiapan yang tengah berjalan saat ini kata Hilman yaitu tentang perencanaan dan pembebasan lahan.
“Yang di Purwadadi itu tahap sekarang baru proses pengadaan lahan (pembebasan lahan dengan masyarakat). Kalau itu sudah selesai DED nya,” kata Hilman.
Sementara untuk jembatan Betmen, masih proses DED (Detail Engineering Design) atau Rancang Bangun Rinci.
“Kalau yang di Cirahong belum pembebasan lahan, karena kalau sudah selesai DED baru ketahuan lahan yang diperlukan,” katanya.
Hilman menjelaskan, untuk pembangunan jembatan tersebut secara regulasi mengacu pada Perpres No. 87 Tahun 2020 dan Perpres No. 79 Tahun 2019.
Dua jembatan tersebut menjadi penghubung antardaerah untuk meningkatkan konektivitas pembangunan daerah di wilayah perbatasan.
Proses Tahap Konstruksi di Tahun 2024
Lebih lanjut Hilman menjelaskan, kedua jembatan tersebut belum mulai dilaksanakan tahap konstruksi di tahun 2024.
“Jadi untuk dua jembatan itu memang belum bisa masuk ke tahap konstruksi tahun ini,” katanya.
Pihaknya pun akan terus berupaya untuk mendorong Kementerian PUPR sehingga secepatnya dilaksanakan pembangunan kedua jembatan tersebut.
Hilman menyebutkan, pada kegiatan pembangunan kedua jembatan ini membutuhkan anggaran yang cukup besar, mencapai ratusan miliar.
“Nilainya sangat besar. DED yang perbatasan Cilacap itu sekitar Rp 70 Miliar. Sementara yang di Cirahong kurang lebih Rp 200 Miliar lebih, kalau APBD tidak bisa karena terbatas,” paparnya.
Hilman berharap dengan nantinya dibangun dua jembatan penghubung antar dua Kabupaten tersebut akan meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat.
“Harapannya perekonomian kedua belah pihak akan meningkat setelah adanya jembatan penghubung dua kabupaten ini,” tandasnya.
Sejumlah Kegiatan yang Bersumber dari DAK dan Banprov
Hilman menambahkan, selain pembangunan jembatan, pihaknya juga melaksanakan beberapa kegiatan yang bersumber dari DAK (dana alokasi khusus).
Antara lain di bidang jalan (binamarga), 5 lokasi kegiatan untuk irigasi dan 18 lokasi untuk air bersih atau SPAM.
“Yang spam ini untuk daerah-daerah yang angka stunting nya tinggi. Karena kita juga secara pentahelix harus partisipasi untuk menekan stunting dengan program air bersih,” paparnya.
Kemudian, di luar DAK, tambah Hilman, ada juga Banprov (Bantuan Provinsi) untuk jalan dan irigasi. Hingga saat ini baru tahap pelelangan, belum masuk di konstruksi.
“Ada juga proyek IJD (Inpres Jalan Daerah) dari Kementerian PUPR, rencananya untuk menyelesaikan luas jalan Banjarsari-Nambo yang tahun kemarin itu baru sebagian,” terangnya.
Hilman menyebutkan, bahwa program tersebut langsung dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Pemkab Ciamis hanya turut mengusulkan.
“Cuma mengusulkan DED nya saja. Sebetulnya ada beberapa ruas jalan yang diusulkan, cuma di tahun 2024 cuma itu baru satu yang dikonfirmasi,” tandasnya.
(Hendri/PasundanNews.com)