PASUNDANNEWS.COM, CIANJUR – Kini Yayasan MI Darul Huda memiliki bangunan baru, pembangunan sendiri berkat dorongan dari pengusaha lokal Cianjur yakni CV Surya Kencana Padjajaran. Bantuan senilai Rp 1,1 miliar itu dari Kedutaan Jepang untuk pembangunan tiga Ruang Kelas Baru (RKB).
Ketua Yayasan Darul Huda, Ali Al Bustom, mengatakan, Yayasan Darul Huda berdiri di atas tanah wakaf tahun 1976 dan lembaganya Madrasah Ibtidaiyah. Saat ini pihaknya menyambut baik adanya bantuan dari pemerintah, tentunya ini tak lepas dari peran aktif pengusaha lokal Cianjur yakni CV Surya Kencana Padjajaran yang telah membuat persyaratan pembangunan melalui desain dan gambar.
“Seleksi dan tahapan untuk mendapatkan dana bantuan dari Kedutaan Jepang sangat ketat, waktunya dua tahun lamanya,” kata Ali.
Setelah melalui serangkaian tahapan, akhirnya hanya empat provinsi yang dapat.
“Kami mewakili Jabar dan dapat bantuan terbesar yakni Rp 1,1 miliar untuk pembangunan tiga ruang kelas baru,” ujarnya.
Ali mengatakan, kondisi ruangan yang ada sebelumnya hanya tiga ruang kelas, sedang di sekolah ada tiga rombongan belajar.
“Sementara ada satu ruangan yang di masjid dan satu ruangan yang disekat,” kata Ali.
Ia mengatakan di sekolah 120 siswa dan sistemnya menggratiskan untuk yatim dan dhuafa, tak ada sedikitpun pembelian peralatan sekolah.
“Jadi bantuan yang diberikan ini tentunya sangat membantu kami, dan diharapkan bisa meningkatkan kualitas belajar siswa,” paparnya.
Sementara itu Pemilik CV Surya Kencana Padjajaran Yudi Dharmawan mengaku pihaknya berupaya membantu terealisasinya program dana hibah dari Jepang, salah satunya dengan ikut membuat persyaratan pembangunan melalui desain dan gambar.
“Saya selaku warga Gadog turut berbahagia dengan turunnya bantuan. Dulu kepala sekolah datang ke kami meminta bantuan desain dan gambar untuk bantuan, saya melihat sekolah ini besar sisi sosialnya untuk warga jadi kami bantu juga,” kata Yudi.
Yudi mengatakan, pengerjaan konstruksi madrasah berbeda dengan yang biasa dikerjakan untuk pembangunan lainnya.
“Selain ruangan kelas kami juga akan bangun taman bacaan anak-anak,” kata Yudi.
Yudi bersyukur pemerintah Jepang mempercayakan pembangunan dan menyetujui, karena sangat sulit dan harus benar mendetail.
“Proposal diajukan ke Tokyo dan langsung bagus responsnya,” kata Yudi.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengapresiasi adanya bantuan dari pemerintah Jepang. Tentunya ini tak lepas dari bantuan dan dorongan dari pengusaha lokal Cianjur yakni CV Surya Kencana Padjajaran.
“Saya ucapkan banyak terimakasih kepada kepada pengusaha lokal Cianjur dalam hal ini yang ada dibawah naungan Asosiasi Askonas, untuk mendorong dana bantuan hibah dari Pemerintah Jepang,” kata Herman, Kamis disela melakukan peletakan batu pertama di Yayasan Darul Huda Pacet.
Herman mengatakan, proses bantuan yang digelontorkan Pemerintah Jepang memang tidak mudah. Dan tentunya membutuhkan proses yang cukup panjang.
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Cianjur, sangat apresiasi sekali karena Yayasan Darul Huda telah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Jepang. Dan mudah – mudahan ini bisa dijadikan contoh bagi sekolah atau Yayasan lainnya yang ada di Kabupaten Cianjur,” ucapnya.
Menurutnya, bantuan tersebut tentunya sangat lama. Namun ternyata dengan hasil yang sangat luar biasa.
“Bantuannya sangat besar dan ini prosesnya pasti lama, sebagai pemerintah daerah kami juga merasa bersyukur karena ada campur tangan perusahaan lokal juga yang memperjuangkan, kalo pemerintah bergerak sendiri tentu membutuhkan waktu lama mengingat Cianjur sangat luas,” tukasnya. (Pasundannews/FHN)