BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengharapkan target Indonesia Emas tahun 2045 bisa tercapai.
Hal tersebut Herdiat sampaikan saat membuka kegiatan pembinaan bagi Penilik, dan Pengawas Sekolah se Kabupaten Ciamis.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung KH. Irfan Hielmy Islamic Center Ciamis ini turut hadir1200 peserta dari pengawas, penilik, dan pengawas sekolah mulai tingkat SD hingga SMP.
Herdiat mengatakan bahwa dalam upaya mencapai Indonesia Emas tahun 2045 pada bidang pendidikan perlu maksimalkan.
Salah satunya ia turut mengapresiasi diberlakukannya Kurikulum Merdeka yang baru.
Herdiat meyakini bahwa kurikulum ini memiliki potensi besar untuk mempercepat cara berpikir dan pembelajaran anak-anak.
Herdiat pun menekankan pentingnya menjadi bijak dan berhati-hati dalam melaksanakan program-program yang terdapat dalam Kurikulum Merdeka ini.
Salah satu aspek utama dalam kurikulum ini adalah penekanan pada toleransi antar umat beragama.
Ia menegaskan bahwa toleransi merupakan hal yang sangat penting, namun harus lakukan dengan bijaksana.
“Kita semua wajib saling menghormati dan menghargai antar umat beragama, tapi kita tidak perlu sampai terlalu mendalami agama lainnya,” katanya.
Ia juga memahami bahwa para siswa tingkat TK, SD, dan SMP masih dalam tahap perkembangan mental dan pendirian yang perlu perkuat.
“Pengaruh luar dapat dengan mudah memengaruhi mereka. Sehingga para pihak, terutama sekolah dan tenaga pendidik harus pandai dalam menghadapi Kurikulum Merdeka ini,” ujarnya.
Memberikan Teladan yang Baik
Ia berharap agar pihak sekolah, khususnya para tenaga pendidik, memberikan contoh yang baik kepada anak-anak atau peserta didik.
Dalam konteks ini, Herdiat menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang berat, terutama dalam membentuk akhlak dan mental spiritual anak-anak.
“Kami berharap agar mental anak-anak menjadi kuat, bukan hanya dari segi jasmani, tetapi juga rohani,” tegasnya.
Dalam upaya untuk mencapai hal tersebut, ia mengajak kepala sekolah untuk bekerja sama dengan para ulama dan kiai di wilayah sekolah mereka masing-masing.
“Kerja sama ini bertujuan untuk menambahkan jam pelajaran keagamaan di sekolah, mulai dari tingkat TK,” katanya.
Ia pun meyakini bahwa langkah ini akan membantu meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak-anak, yang merupakan pondasi penting dalam pembentukan karakter generasi muda.
“Ini menjadi pedoman bagi para pengawas, penilik, dan pengawas sekolah dalam menjalankan Kurikulum Merdeka dengan bijak, serta memberikan landasan yang kuat bagi pendidikan yang berkelanjutan,” katanya.(Herdi/PasundanNews.com)