PASUNDNNEWS.COM, BANDUNG – Aksi mahasiswa (Gabungan BEM) yang terjadi di Kota Bandung terkait penolakan terhadap terbitnya UU KPK yang baru, RKUHP, dan revisi undang-undang bermasalah lainnya beberapa waktu lalu tidak sedikit menimbulkan korban luka-luka dari mahasiswa.
Belakangan, beredar surat yang diduga berasal dari Badko HMI Jawa Barat terkait pendataan korban terluka dari Mahasiswa untuk mendapatkan bantuan dari Gubernur Jawa Barat.
Melihat surat tersebut, BEM Unisba pun bereaksi dengan keras.
Kenapa BEM Unisba? Karena korban terluka akibat bentrokan saat aksi demonstrasi sebagian besar di evakuasi ke kampus Unisba, sedangkan untuk yang luka serius langsung dirujuk ke Rumah Sakit.
BEM Unisba secara kelembagaan membuat pernyataan menolak keras surat tersebut (melalui pamflet yang tersebar), karena telah memberi persepsi seolah-olah Badko HMI Jawa Barat yang mengkoordinir kegiatan aksi demonstrasi.
Dalam pamflet tersebut, BEM Unisba menyatakan bahwa selama aksi dan perawatan terhadap mahasiswa yang luka-luka di posko Unisba, murni swadaya BEM Unisba dan BEM-BEM lainnya.
Bahkan, BEM Unisba mengkalim tidak pernah melakukan koordinasi dengan Badko HMI Jawa Barat terkait aksi demonstrasi yang dilakukan.
Sampai berita ini diturunkan, pihak BEM Unisba dan Badko HMI Jawa Barat belum bisa dihubungi untuk konfirmasi kebenaran dari informasi ini.