BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) STIKes Muhammadiyah Ciamis angkat suara terhadap sejumlah masalah bidang kesehatan di Kabupaten Ciamis.
Ketua BEM STIKes Muhammadiyah, Yuda Nugraha mengatakan, kesehatan menjadi salah satu topik pembicaraan utama antara masyarakat dan pemerintah.
“Sektor kesehatan merupakan gambaran utama kesejahteraan. Semakin sehat suatu daerah, semakin sukses pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduknya,” katanya kepada PasundanNews, Minggu (18/6/2023).
Menurut Yuda, indikator baik atau tidaknya tingkat kesehatan suatu daerah dapat lihat melalui beberapa faktor.
Seperti diantaranya, rendahnya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit, rendahnya angka pasien di rumah sakit, dan pola lingkungan hidup masyarakat yang sehat.
“Maka kesehatan berperan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia, menanggulangi kemiskinan serta berdampak kesejahteraan,” tuturnya.
Oleh karena itu, menurut Yuda, selain pendidikan dan pendapatan ekonomi, kesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia.
“Secara umum status kesehatan pada suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan pada masyarakat,” terangnya.
Sejumlah Persoalan Bidang Kesehatan di Ciamis, Penyakit Sifilis dan Stunting Jadi Sorotan
Menurut Yuda, bertepatan dengan hari Jadi Ciamis yang ke-381ini, sejumlah persoalan bidang kesehatan harus menjadi evaluasi bersama, baik pemerintah maupun masyarakat.
Yuda mengungkapkan, saat ini Ciamis tengah dilanda penyakit Sifilis yang kebanyakan pengidapnya adalah para remaja.
Pasalnya memasuki awal pada tahun 2023 penularan penyakit sifilis di Ciamis terdapat peningkatan yang signifikan bandingkan tahun sebelumnya.
Yuda meyebutkan, dari data yang ia miliki, sejak Januari hingga Mei 2023 tercatat sebanyak 273 kasus penyakit infeksi menular seksual (PIMS) sifilis di Kabupaten Ciamis.
“Sifilis sendiri yaitu penyakit menular seksual yang sebabkan oleh bakteri. Penyakit ini sangat berbahaya sekali, apalagi yang terkena kebanyakan kaum remaja,” imbuhnya.
Yuda menyebutkan, sebagian besar pengidap penyakit sifilis tersebut adalah remaja yang masih berada di bangku sekolah.
“Tentunya ini menjadi tugas kita bersama, secara masif edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat harus lakukan, khususnya kepada para pelajar,” bebernya.
Selain itu, lanjut Yuda, persoalan Stunting juga menjadi penanganan prioritas pemerintah dalam hal pencegahannya.
Yuda menyebutkan, saat ini kasus Stunting di Ciamis berada pada angka 18 persen, mengalami kenaikan dari sebelumnya sebesar 16 persen.
Bahkan ungkap Yuda, Provinsi Jawa Barat menargetkan zero Stunting.
“Adanya kenaikan sebesar 2 persen. Data ini Wabup Ciamis sampaikan saat rakor percepatan penurunan stunting di Hotel Priangan tanggal 4 Mei lalu,” ungkapnya.
Masalah lainnya ungkap Yuda, Ciamis tengah menghadapi tantangan dalam hal kesejahteraan tenaga kesehatan (Nakes).
Yuda mengungkapkan, honor nakes seperti Puskesmas pun masih sangat jauh bawah UMR Ciamis, yaitu Rp 2.021.657.
“Sebagaimana kita ketahui Nakes ini merupakan salah satu garda terdepan dalam melayani kesehatan masyarakat,” kata Yuda .
Selain honor Nakes, persoalan mengenai akses rujukan ke Rumah Sakit pun perlu optimalkan, terutama daerah pedesaan.
“Terbatasnya akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan juga harus perhatikan, terutama daerah pedesaan. Karena kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat,” katanya.
Menurutnya, pelayanan pada Rumah Sakit sangatlah penting, karena pasien dengan tingkat kegawatdaruratan yang tinggi seperti gagal jantung harus segera mendapatkan pertolongan.
“Sangatlah butuhkan pembangunan Rumah Sakit pada daerah-daerah yang dipandang membutuhkan akses cepat, tentu untuk menunjang pembangunan bidang Kesehatan di daerah Ciamis,” tuturnya
Ia pun mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama memberikan sumbangsih terbaiknya pada bidang kesehatan di Kabupaten Ciamis.
“Banyak catatan yang perlu kita sikapi bersama, karena sejauh ini masih banyak persoalan yang menjadi tugas pemerintah terutama dalam sektor kesehatan,” imbuhnya.(Hendri/PasundanNews.com)