GARUT, PASUNDANNEWS – Puluhan guru di kabupaten Garut mendatangi kantor Bupati, pada Senin (9/11/2020). Kehadiran mereka mempersoalkan gaji yang sudah belasan bulan belum dibayar.
Mereka adalah merupakan guru bantu (GB) yang mengajar di pelosok Garut.
“GB tidak dibayar sudah 11 bulan. Mereka kini menuntut hak,” ucap Koordinator guru bantu Garut,” Misbah, kepada media.
Misbah mengatakan seharusnya guru bantu mendapat gaji Rp 2,2 juta per bulan. Sudah 11 bulan terakhir tidak digaji.
Misbah mengatakan ada 63 guru bantu mengajar murid di sekolah dasar (SD) yang tersebar di pelosok Garut. Mereka diangkat menjadi guru bantu sejak tahun 2005 berdasarkan SK Gubernur Jabar saat itu.
“Cuman tahun ini upah dari provinsi tidak kami terima,” jelas Misbah.
Dilansir dari detik.com. Upah guru bantu berasal dari Pemprov Jabar. Mekanismenya direkomendasikan oleh Pemda Garut. Tidak cairnya honor guru bantu tahun ini diduga akibat kelalaian Dinas Pendidikan Garut yang telat mengajukan anggaran sehingga tak masuk ke Si Rampak Sekar (Sistem Perencanaan dan Penganggaran yang Terintegrasi antara Pemerintah Daerah Provinsi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat dan Pemerintah Pusat).
Menanggapi hal tersebut Kadisdik Garut Totong angkat bicara. “Kami akan menanyakan ke provinsi statusnya. Kalau misalnya provinsi sudah tidak mengelola guru bantu, kami akan ambil alih,” Ujar Totong.
Para guru bantu sendiri berharap agar honornya dibayar pemerintah. Saat ini, idealnya mereka menerima gaji Rp 24,2 juta dari 11 kali gaji. (Red)
BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM - Sudah tiga bulan menjabat sebagai Anggota DPRD Pangandaran, Andang Sudirman fokus pada pengawasan dan suksesi Pilkada serentak
Andang Sudirman kini duduk...