Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI, Drs. Agun Gunandjar Sudarsa, Bc., IP, M.Si. Foto/PasundanNews.com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang bukan hanya mencerminkan karakteristik dan jati diri bangsa Indonesia.

Namun juga mengandung nilai-nilai filosofi kehidupan yang dapat membentuk karakter baik secara individu maupun dalam konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa dalam kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan, Selasa (25/5/2021) di Hotel Priangan Ciamis

“Pancasila mengajarkan kita bagaimana harus berpegang teguh pada ajaran-ajaran luhur agama,” kata Agun.

Lanjutnya, Pancasila juga mengajarkan bagaimana menjadi manusia yang berakhlak baik terhadap sesama manusia. Menumbuhkan semangat persaudaraan dan kekeluargaan.

Berkolaborasi dan bermufakat dalam menyelesaikan persoalan umat dan bangsa dan mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.

“Kemudian juga bagaimana kita membangun jiwa solidaritas yang tinggi dengan cara berbuat adil terhadap orang atau pihak yang berhak mendapat keadilan secara sosial,” jelasnya.

Untuk mengamalkan nilai luhur Pancasila menurutnya, dengan cara merenungkan dan mengamalkan nilai-nilai filosofis dibalik 5 jari yang setiap manusia miliki.

“Saya sering menyebutnya prinsip hidup 5 jari sebagai hasil renungan panjang dalam perjalanan hidup saya pribadi,” ucapnya.

Pertama, ibu jari memberikan nilai filosofi mengajarkan untuk bersikap dan berperilaku benar dan baik sesuai dengan kaidah agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Kedua, jari telunjuk memberikan nilai filosofi mengajarkan sikap wibawa dan keteladanan, dengan terlebih dahulu memperbaiki diri sendiri.

Ketiga, jari tengah memberikan nilai filosofi bagaimana membentuk pribadi yang taat dan bertaqwa Allah Swt.

Serta menjadi sosok yang mempu menjalin relasi harmony dengan sesama manusia dan alam semesta dengan sikap ‘silih asuh, silih asah, silih asih’.

Keempat, jari manis memberikan nilai filosofi bahwa untuk meraih kesuksesan  membutuhkan perjuangan.

“Dan itu harus melewati dulu ajaran kebaikan dari jari jempol, telunjuk dan jari tengah,” terangnya.

Kelima, lanjut Agun, harus menyempurnakan kesuksesan tersebut dengan kebahagiaan. Menurutnya, kebahagiaan yang tidak ternilai adalah ketika banyak memberikan manfaat bagi sesama manusia.

“Dengan demikian maka kesuksesan dan kebahagiaan akan kita raih, dan bisa berbagi dengan mereka yang membutuhkan” ucapnya.