SUKABUMI, PASUNDANNEWS BKKBN Jawa Barat Lakukan Sosialisasi Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja yang dilaksanakan di Kampung Rancagoong Desa Gegerbitung, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu, (04/11/2020).

Sosialisasi diawali dengan ucapan selamat datang oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sukabumi, Drs. Yudi Irwan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkenalkan program bangga kencana kepada masyarakat. BKKBN melakukan ‘rebranding’ Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) menjadi BanggaKencana.

Rebranding tersebut bertujuan untuk memperbarui semangat dan ‘image’ program KB di tengah masyarakat.

Baca Juga: BKKBN Ganti Strategi Program, Semula “KB menjadi Pembangun Keluarga”

Baca Juga: Protes Terhadap Presiden Macron, API Ajak “Boikot” Produk Prancis

Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Irfan Indriastono, SS., Msi mengatakan pengenalan pengetahuan orang dengan singkatan KKBPK masih sangat sulit dimengerti. Untuk itu pihaknya memikirkan agar publik terutama kaum milenial dapat mengerti program KB yang menyenangkan.

“KKBPK itu kan tidak merakyat susah diingat dan susah dibaca, kita susah menyebut KKBPK tapi orang awam bingung apalagi kaum milenial sekarang ini, makanya muncul penamaan baru penyederhanaan di cari-cari dicoba menelusuri dan mencoba memformulasikan akhirnya jatuh sampai ke satu nama yang disebut dengan Bangga Kencana yaitu pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana dan itu simpel sama dengan kita menyebut Pramuka yaitu praja muda karana kan enak mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama masyarakat lebih paham dengan pembangunan keluarga yang sebenarnya”. Terang Irfan saat mendampingi komisi IX DPR RI dr. Ribka Tjiptaning.

Baca Juga: Sosialisasi Pembangunan Keluarga, BKKBN Edukasi Usia Ideal Menikah

Menurutnya, BKKBN kini adalah sahabat remaja. Irfan menyebut program dan rencana pelayanan kepada masyarakat akan berganti seiring perubahan fokus yang membidik remaja dan generasi muda di bawah 40 tahun.

“Sekarang kita [BKKBN] tugasnya kependudukan, Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi, pembangunan remaja. Jadi yang akan kita tekankan pada remaja, yaitu kesehatan reproduksi dan pembangunan keluarga”. Tutupnya

Sementara Komisi IX DPR RI dr. Ribka Tjiptaning mengatakan ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, manusia sebenarnya memiliki pilihan untuk bersikap. Respons cemas umumnya menjadi wajar dialami banyak orang ketika mengalami perubahan situasi. Contohnya, seperti masa pandemi Covid-19 yang terkonfirmasi di Indonesia pada awal Maret. Masyarakat mendadak cemas dan takut tertular virus corona hingga mengakibatkan panic buying.

Baca Juga: Adanya Aksi Bela Nabi, Penjual Minuman Raup Keuntungan Tiga Kali Lipat

Baca Juga: Aliansi Pergerakan Islam (API) Jabar Siap Jemput Habib Riziq di Bandara

“Belakangan banyak ketidakpastian. Kondisi itu membuat orang sulit merencanakan masa depan. Hal itu membuat orang jadi jengkel. Bagi sebagian orang, rasa stres dan cemas menghadapi pandemi corona bisa sampai mengganggu kesehatan mental. Untuk itu, diharapkan masyarakat agar tetap menjaga kondisi kesehatan dan jangan stress menghadapi pandemi ini. Kita semua berharap pandemi ini segera berakhir dan keadaan segera membaik.” Harapnya.

Di akhir acara sosialisasi, Anggota Komisi IX DPR RI, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dan BKKBN Kabupaten Sukabumi, membagikan sembako dan alat pencuci tangan (wastafel) secara simbolis kepada masyarakat. (Red)