DEPOK, PASUNDANNEWS – BKKBN Jawa Barat bersama Komisi IX DPR RI kembali melaksanakan Sosialisasi Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja yang dilaksanakan di Cinere Kota Depok. Acara yang di awali oleh Sambutan dari Lurah Cinere, Pupung Purwawijaya, S.IP dan Ketua RW 07, Ibu Asmiati sukses dilaksanakan.
Dalam sosialisasi ini Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat menyampaikan perubahan wajah baru BKKBN. BKKBN baru telah mengalami metamorfosis dengan re-branding. Bukan hanya logo saja yang di re-branding, tetapi juga tagline, jingle dan nama program pun bermetamorfosis.
Logo BKKBN yang semula merupakan ikon yang terdiri dari bapak, ibu dan dua orang anak yang saling berpegangan tangan, yang berada dibawah naungan lengkungan berwarna biru muda, bermetamorfosis menjadi lambang cinta yaitu hati. Bentuk ini merepresentasikan, awal sebuah perencanaan berasal dari kasih sayang keluarga dan keharmonisan keluarga, yang didukung dengan lingkungan yang selalu mendukung.
Demikian pula tagline yang semula “Dua anak cukup” berubah menjadi “Berencana Itu Keren,” dan nama program yang semula “Program KKBPK” diubah menjadi “Program Bangga Kencana” serta jingle terbaru BKKBN, meski masih menggunakan lagu Mars KB yang lama tetapi di tata dan di aransemen ulang dengan aransemen yang lebih kekinian.
“Ada perubahan strategi penggarapan program. Dulu difokuskan pada masalah kependudukan dan Keluarga Berencana (KB), sekarang lebih fokus pada pembangunan keluarga,” Tutur Ibu Pitauli R Siregar dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat saat mendampingi komisi IX DPR RI Hj. Intan Fauzi dalam Sosialisasi Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja tahun 2020 yang dilaksanakan di Kampung KB RW 07 Kelurahan Cinere Kecamatan Cinere Kota Depok, Jumat 23 Oktober 2020.
“Re-branding ini bertujuan agar BKKBN bisa di terima oleh generasi muda terutama generasi millenial dan zillenial dan mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang demikian cepat”. Jelasnya
“Saya mengharapkan remaja dapat menjadi motivator program Bangga Kencana melalui kegiatan remaja. Remaja yang luar biasa harus tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan remaja juga merupakan calon Pasangan Usia Subur yang akan membentuk keluarga dan merupakan calon orang tua bagi anak-anaknya, harus memiliki perencanaan dan kesiapan berkeluarga”. Harapnya
Dalam sosialisasi ini juga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggaungkan Kampanye 2125 Keren yang mengedukasi para remaja tentang usia ideal menikah, yakni 21 untuk anak perempuan, dan 25 tahun untuk anak laki-laki.
“Kampanye 2125 Keren juga mendorong para remaja untuk memiliki perencanaan kehidupan. Dengan merancang perencanaan, remaja bisa mengatur tentang melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, memulai kehidupan berkeluarga, menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, dan mempraktekkan hidup sehat”. Ujarnya.
“Perempuan yang menikah di usia anak juga memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat komplikasi saat kehamilan dan melahirkan dibandingkan dengan perempuan dewasa, selain itu juga berpotensi pada kematian bayi,” lanjut Pitauli
Menurutnya, BKKBN kini adalah sahabat remaja. Pitauli menyebut program dan rencana pelayanan kepada masyarakat akan berganti seiring perubahan fokus yang membidik remaja dan generasi muda di bawah 40 tahun.
“Sekarang kita [BKKBN] tugasnya kependudukan, Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi, pembangunan remaja. Jadi yang akan kita tekankan pada remaja, yaitu kesehatan reproduksi dan pembangunan keluarga,” tutupnya
Sementara Komisi IX DPR RI, Hj. Intan Fauzi, SH. LL. M menyampaikan agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. Menuutnya membangun keluarga yang sejahtera harus di awali dengan selalu menjaga kesehatan.
“Pandemi Covid-19 belum juga bisa diredam secara tuntas. Padahal berbagai upaya sudah dilakukan selama beberapa bulan terakhir. Berbagai protokol kesehatan sudah dikeluarkan agar penyebaran virus baru ini bisa terhenti. Sayang, kenyataannya masih jauh dari harapan. Ini lantaran kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19 masih terbilang minim. Apalagi ketika memasuki masa New Normal atau kebiasaan baru.” Jelasnya.
“Masyarakat diharapkan Tetap waspada dan tidak panik, hindari keramaian baik itu tempat tertutup maupun tempat terbuka, gunakan masker di mana saja dan kapan saja bahkan dalam ruangan, ciptakan ruangan dengan ventilasi yang baik seperti, membuka jendela sesering mungkin, tetap jaga kebersihan tangan serta hindari menyentuh bagian wajah sebelum mencuci tangan, Selalu terapkan jaga jarak pada aktivitas sehari-hari”. Tambahnya.
Di akhir acara sosialisasi, Anggota Komisi IX DPR RI, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat dan BKKBN Kabupaten Sukabumi, membagikan sembako dan alat pencuci tangan (wastafel) secara simbolis kepada masyarakat. Pembagian sembako ini nantinya akan diserahkan kepada masyarakat di Kampung KB RW 07 Kelurahan Cinere Kecamatan Cinere Kota Depok sebanyak 1000 paket sembako. (Red)
BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah wujud penerapan nilai-nilai dalam Pancasila karena melibatkan seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
Pelaksanaan pilkada juga memberikan kesempatan...