BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Pemerintah Kota Banjar Gercep (gerak cepat) menindaklanjuti laporan mengenai kondisi Engkus Kusnadi yang tinggal di gubuk tanpa listrik di Kelurahan/kecamatan Purwaharja.
Kabag Kesra Setda Kota Banjar, Agus Mulyana bersama para stakeholder dan unsur pemerintahan setempat datang langsung ke lokasi menemui Engkus beserta keluarga.
Agus menjelaskan bahwa Engkus baru tinggal di lokasi tersebut kurang lebih selama satu tahun, bukan belasan tahun seperti yang diberitakan sebelumnya.
“Engkus baru tinggal di sini satu tahun, bukan belasan tahun,” kata Agus Mulyana, kepada awak media, Kamis (20/6/2024).
Agun menyebutkan, keberadaan listrik di wilayah tersebut memang tidak tersedia karena wilayah tersebut bukanlah untuk pemukiman.
Ia menambahkan, rumah atau gubuk yang ditempati Engkus bersama keluarganya dulunya merupakan bekas kandang kambing.
“Pemerintah akan berusaha mencari solusi agar Engkus dan keluarganya dapat tinggal di tempat yang layak,” tambah Agus.
Baca Juga : Kisah Keluarga di Kota Banjar Tinggal 15 Tahun di Gubuk Tanpa Listrik
Camat Purwaharja, Rina Purnama Sari, juga menegaskan bahwa pemerintah telah membantu Engkus dengan memberikan bantuan beras 10 kg setiap bulan dan akan mendaftarkan Engkus ke BPJS Kesehatan.
“Kami memberikan bantuan beras 10 kg setiap bulan dan akan mendaftarkan Engkus beserta keluarga ke BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Rina menambahkan, pihaknya akan segera berkomunikasi dengan keluarga Engkus terkait rumah yang layak untuk keluarga.
Rina menyebutkan bahwa Engkus memiliki anak atau menantu yang merupakan seorang pengusaha di Ciamis, untuk segera menangani situasi tersebut.
“Kami akan segera berkomunikasi dengan keluarga Engkus untuk menangani situasi ini,” katanya.
Dengan adanya Gercep dari Pemkot Banjar, diharapkan Engkus dan keluarganya dapat segera mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak dan hidup yang lebih baik.
Sebelumnya diberitakan, Engkus dan Istri beserta anak dan cucunya yang masih bayi tinggal di gubuk tanpa listrik.
Diketahui, rumah tempat tinggal Engkus tersebut berada di atas tanah tumpang karang di hutan wilayah Kelurahan Purwaharja Kita Banjar.
Meski hidup dalam keterbatasan, Engkus dan keluarga tetap bertahan dengan harapan suatu hari bisa memiliki rumah sendiri.
“Harapan saya ingin punya rumah yang layak untuk keluarga. Hidup di gubuk ini sulit, apalagi dengan bayi kecil,” ungkap Engkus.
(Hermanto/PasundanNews.com)