Kesenian Wayang Geugeus saat tampil dalam Helaran Seni Kirab Budaya Janur dalam rangka Hari Jadi ke 21 Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu (24/2/2024). Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Kawargian Pulomajeti, Kampung Siluman Baru, telah menjadi pusat perhatian dalam upaya pelestarian seni budaya di Kota Banjar, Jawa Barat.

Kesenian Wayang Geugeus yang mereka gagas telah mengukir prestasi dengan tampil di berbagai acara seni budaya, di tingkat lokal Priangan Timur.

“Kawargian Pulomajeti merupakan kekuatan dalam menjaga dan memberdayakan masyarakat dalam bidang seni dan budaya di situs Pulomajeti,” ujar Lurah Purwaharja, Hendi Sumantri kepada pasundannews.com, Rabu (28/2/2024).

Wayang Geugeus, sebuah inovasi seni yang unik, didasarkan pada sosok Ibu Ratu Gandawati dan Nyipohaci atau Dewi Sri, yang diilhami dari orang-orangan sawah.

Bahan-bahan utama yang digunakan termasuk jerami, daun kelapa (janur), daun hanjuang merah, mayang jambe, dan padi Geugeus sebagai simbol kegotoroyongan, kemakmuran, dan perlindungan.

“Dengan pengembangan Wayang Geugeus, kami berharap dapat memperkuat identitas budaya lokal sambil melestarikan warisan seni nenek moyang,” kata Hendi.

Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen kelurahan dalam menjaga warisan budaya dan menghidupkan kembali tradisi yang mungkin terancam punah.

Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas seni lokal, diharapkan Wayang Geugeus dapat menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat, serta menjadi daya tarik wisata budaya yang unik bagi Kota Banjar.

Upaya ini tidak hanya memberi dorongan kepada seniman dan pengrajin lokal, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya bagi generasi mendatang.

Dengan terus mendukung inisiatif semacam ini, Kelurahan Purwaharja berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan dan kemakmuran dalam bidang seni dan budaya di wilayah mereka. (Hermanto/PasundanNews.com)