BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) Kota Banjar, Jawa Barat menjelaskan terkait kurangnya penyerapan tenaga kerja penyandang disabilitas di Kota Banjar.
Dalam menanggapi keluhan penyandang disabilitas, Kepala Disnaker Kota Banjar, Sunarto melalui Kabid Penempatan Perluasan dan Produktivitas, Ninding Kosmana mengakui kurangnya sosialisasi sebagai faktor utama.
Meskipun telah berupaya agar perusahaan menerima minimal 1 persen karyawan dari kaum disabilitas sesuai UU No 8 tahun 2016, di Kota Banjar baru dua orang penyandang disabilitas yang berhasil diterima bekerja, yakni di perusahaan bulu mata dan bidang keuangan (finance).
Seiring upaya peningkatan kesadaran, Ninding menyatakan rencana untuk melakukan sosialisasi kembali.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam mendorong perusahaan untuk lebih terbuka terhadap peluang kerja bagi penyandang disabilitas.
“Kami tidak bisa intervensi kepada pihak perusahaan, namun kami tetap berupaya agar perusahaan-perusahaan bisa membuka atau menerima mereka (kaum disabilitas) untuk bekerja,” ujarnya kepada PasundanNews.com, Selasa (12/12/2023).
Ninding menambahkan, bahwa pihaknya akan terus berupaya membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas.
“Ini menjadi salah satu focus kami, kami akan terus berusaha memperjuangkan agar mencapai kesetaraan peluang kerja bagi penyandang disabilitas,” katanya.
Sebelumnya, Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Banjar, Jawa Barat, meminta kepada pemerintah Kota Banjar untuk lebih meningkatkan perhatian terhadap para penyandang disabilitas, terutama terkait lapangan kerja.
Hal itu diungkapkan Ketua PPDI Kota Banjar, Iwan Sanusi saat acara Hari Disabilitas Internasional di Pendopo Kota Banjar pada Jumat (1/12/2023) lalu. (Hermanto/PasundanNews.com)