BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Diduga diberi piala bekas, puluhan warga Sindangsari Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Ciamis menggelar aksi unjuk rasa.
Warga yang merasa tak terima beri hadiah piala bekas tersebut mendatangi Kantor Kepala Desa Purwajaya, Senin (21/8/2023).
Salah seorang warga, Anisa Yusuf menerangkan, piala bekas tersebut untuk juara 1 lomba karnaval yang dalam rangka peringatan HUT RI ke-78.
Anisa menilai pemberian piala bekas tersebut sudah jelas mencoreng nama baik pemerintah desa.
“Bukan pada nilai dari pialanya, tapi ini jelas perbuatan yang mencoreng nama baik desa,” ujarnya.
Saat unjuk rasa berlangsung, warga pun mendesak untuk bisa bertemu Kepala Desa Purwajaya, Sanen Nurdin.
Warga lainnya yang juga kordinator masa aksi, Rasiman mengatakan, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga.
Pasalnya, ungkap Rasiman, warga merasa tidak dihargai oleh pemerintah desa setempat.
“Persiapan lomba ini kami lakukan sejak sebulan yang lalu. Ketika juara malah kasih piala bekas,” ucapnya.
Rasiman menuturkan, warga pun turut meminta kejelasan terkait pemberian piala bekas yang pihkanya terima.
Sambil membawa piala bekas dan poster berisi kecaman, warga pun menggelar orasi di aula desa.
Lebih lanjut, massa akhirnya bertemu dengan perangkat desa dan dikawal ketat petugas TNI Polri.
Kepala Desa Purwajaya Minta Maaf
Sementara itu, Kepala Desa Purwajaya, Sanen Nurdin mengakui piala tersebut merupakan piala bekas dari perlombaan karnaval Kecamatan pada tahun lalu.
Pihaknya pun meminta maaf dan akan mengevaluasi bersama panitia lomba.
“Saya akui itu piala bekas dan saya mohon maaf atas kejadian ini. Kami akan mengevaluasi panitia lomba,” ucapnya.
Setelah itu, massa pun meminta seluruh panitia untuk dihadirkan di hadapan massa aksi.
Setelah musyawarah, petugas TNI Polri dan perangkat desa pun akhirnya menghadirkan panitia.
Sempat terjadi ketegangan saat seluruh panitia lomba dari pemerintah desa dihadirkan ke hadapan massa.
Warga pun menuntut agar panitia menyebutkan orang yang telah mengusulkan pemberian piala bekas tersebut.
Setelah musyawarah berakhir, massa menuntut agar panitia lomba segera dipecat. (Anisa/PasundanNews.com)