Atlet cilik sepeda BMX, Adeeva Afsheen Myesha (Neng Ozil). Foto/Istimewa

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Adeeva Afsheen Myesha atau akrab disapa Neng Ozil mungkin saat ini menjadi perbincangan di kalangan pencinta olahraga sepeda BMX usia Anak.

Pasalnya, anak berusia 8 tahun itu telah banyak menorehkan prestasi pada beberapa kejuaraan BMX race baik tingkat lokal, nasional dan internasional.

Bahkan pada bulan Agustus 2022, anak kelahiran 6 Februari 2015 ini telah meraih juara pertama pada event Asian BMX Race di Malaysia.

Tampil di Malaysia International BMX Race waktu itu, Ozil mampu mengukir sejarah usai meraih juara dan mengalahkan atlet dari negara lain seusianya.

Prestasinya pun kini lebih besar dari usianya yang masih 8 tahun dan duduk di Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 Ciamis.

Meski usianya masih belia, namun Neng Ozil telah mampu membuktikan bahwa prestasi bisa diraih tanpa melihat batas usia.

Neng Ozil pun dapat membuktikan hal itu dengan segudang catatan prestasi apiknya selama ini.

Namun, prestasi itu pun tak mungkin Ozil raih tanpa dukungan besar dari kedua orang tuanya terutama Ibunda tercinta.

Ani Supiani, Ibunda Neng Ozil menceritakan awal mula anaknya menyukai sepeda BMX sejak usia 5 tahun.

“Melihat teman seusianya bermain sepeda jadi mau dan ingin bermain sepeda. Jadi termotivasi,” kata Ani kepada PasundanNews, Kamis (12/1/2023).

Ani menuturkan, melihat adanya potensi pada Ozil dalam bermain sepeda, Ia pun mendaftarkannya ke Club BMX Mate Iderowledubike Ciamis.

Setelah hampir dua tahun mengikuti latihan pada club itu, Ozil pun semakin terlihat potensinya, dan mengikuti beberapa event atau kejuaraan.

Ani menyebutkan, prestasi tertinggi yang Ozil raih yaitu sebagai juara pertama International BMX Open Malaysia pada Agustus tahun 2022.

Ani mengungkakan, sepanjang medampingi putri tercinta dalam mengikuti kejuaraan, tentu banyak pengalaman yang Ia rasakan.

Pengalaman yang menyenangkan dan ada pula pengalaman yang mebuatnya penuh kekhawatiran.

Menyenangkan sekaligus membuatnya bangga ketika putri tercinta meraih juara dan berada di podium.

“Dan yang membuat saya was-was sekaligus khawatir ketikan balapan berlangsung treknya licin dan terjatuh,” tuturnya.

Ani menambahkan, meski sepeda BMX anggapnya olahraga mahal, namun Ia terus berupaya membuat mengembagkan potensi yang putrinya miliki.

Ani pun berharap, sebagai orag tua, putrinya terus menorehkan prestasi melalui olahraga yang saat ini tekuni.

“Sebagai orang tua saya hanya mendoakan dan mendukung saja. Semoga ini yang terbaik bagi anak saya saat ini dan untuk masa depan nanti” ucapnya. (Hendri/PasundanNews.com)