BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Brondo singkatan dari Brownies Galendo buatan SMKN 1 Ciamis.
Jajanan tersebut menjadi salah satu kuliner khas Ciamis yang mewarnai pagelaran Porprov XIV Jawa Barat Tahun 2022.
Lewat keahlian siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kabupaten Ciamis kudapan tradisional berbahan dasar kelapa ini mampu diinovasikan menjadi lebih spesial.
Brondo merupakan inovasi baru dari salah satu sekolah yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah XIII Jawa Barat.
Ide memadukan makanan tradisional dan modern ini menjadi produk unggulan yang bernilai jual.
Brondo merupakan karya buatan siswa SMKN 1 Ciamis jurusan Tata Boga.
Menurut salah seorang guru sekaligus Pejabat Teknis Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) SMKN 1 Ciamis, Drs Denni Kusdeni, M. Pd mengatakan, ide pembuatan brondo sendiri tercipta sejak 5 tahun lalu.
Brondo, sambung Denni, dibuat dari perpaduan makanan modern (brownies) dan tradisional khas Ciamis (Galendo).
Galendo sendiri merupakan sebuah kudapan berbahan ampas dari minyak kelapa yang digoreng hingga padat kecokelatan.
“Brondo itu Brownis Galendo, kue perpaduan modern dan tradisional, kenapa memilih galendo, karena cemilan itu lah salah satu makanan khas Ciamis,” kata Denni.
Galendo Sudah Mulai Digemari
Saat ini nama Brownies Galendo sudah mulai banyak yang menggemari apalagi para siswa di SMKN 1 Ciamis.
Pihaknya, lanjut Denni, telah mengenalkan Brondo ini mulai dari mulut ke mulut hingga menjadi produk makanan yang kerap dipesan.
“Mungkin karena unik. Tapi saat ini penjualannya memang kebanyakan masih di internal sekolah,” ujarnya.
Denni menyebutkan, bahkan pihaknya sering kebanjiran orderan lantaran banyaknya pesanan kue yang memiliki rasa variasi antara coklat dan galendo tersebut.
“Alhamdulillah kalau ada acara suka banyak yang pesan, kalau acara sekolah pun pasti ada yang pesan untuk dibuatkan brownis galendo,” katanya.
Sementara itu, soal kualitas rasa, Denni percaya diri produk dari siswa/i SMKN 1 Kabupaten Ciamis ini dapat bersaing dengan produsen kue maupun roti ternama.
Pasalnya, kerap kali siswa/i di sekolahnya mendapatkan pelatihan dari sejumlah produsen kue maupun roti yang telah dikenal oleh masyarakat, seperti Roti’O.
“Untuk kemasan, Brondo sudah seperti produk perusahaan industri makanan,” katanya.
Denni menyampaikan, pihaknya sangat siap memasarkan Brondo ini agar kian dikenal oleh masyarakat lebih luas.
Dia juga mengatakan, siswa/i di SMKN 1 Kabupaten Ciamis tidak hanya memproduksi Brondo saja.
“Banyak sekali yang kita buat, seperti roti, minuman dan lainnya. Brondo ini hanya salah satunya,” pungkasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang berkaitannya dengan industri kreatif pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.
Namun dengan hadirnya BLUD, tidak sekadar diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.
“Dan menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri,” ujar Dedi Supandi.
Dedi Supandi tak menampik, memang ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Karena itu, dia mendorong agar terciptanya inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran.
Termasuk menjaga kepercayaan pengguna jasa, pembeli produk maupun mitra industri dengan terus meningkatkan kualitas produk maupun jasa.
Terkait, proses pembelajaran juga pihaknya mengupayakan agar disesuaikan dengan kondisi terkini yang ada di masyarakat, yaitu melalui pemutakhiran sarana dan prasarana.
“Jadi jangan sampai anak-anak SMK ini melakukan pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang terdahulu, sementara kondisi yang di luar (sekolah) sudah berubah. Itu yang harus di-update,” katanya.
Dengan status SMKN BLUD, ditargetkan kepada sekolah maupun siswa dapat berhubungan langsung dengan mitra industri. Sehingga ke depan, diharapkan menciptakan kemandirian bagi siswa.
“Jadi lulusan SMK ini tidak hanya kerja di pabrik, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Sehingga lulusan SMK BLUD mampu mencetak menjadi konsep wirausaha,” tandasnya. (Herdi/PasundanNews.com)