Ketum PPIT Nanjing: Surat Edaran PPI Tiongkok Batasi Ruang Pengabdian
Ketua Umum PPIT Cabang Nanjing 2020-2021 Rasyuhdi

Pasundannews – Ketua Umum PPIT Cabang Nanjing 2020-2021 Rasyuhdi menyikapi Surat Edaran dari Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPI Tiongkok).

Surat dengan nomor 009/A/SE/PPIT/VIII/2021, yang di keluarkan pada tanggal 8 Agustus 2021.

Surat tersebut di tandatangani oleh Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok, Nikkolai Ali Akbar Velayati. Kemudian di tandatangin juga Sekretaris Jenderal PPI Tiongkok, Ibnu Sina Chairul,

Rasyuhdi mengatakan bahwa isi surat tersebut sangat membatasi niat baik para Pelajar Indonesia di Tiongkok jika ingin memilih ruang pengabdian.

Padahal secara aturan organisasi AD/ART PPI Tiongkok maupun PPI Dunia tidak melarang rangkap jabatan.

“Kita harus sadari bahwa periodesasi para pelajar Indonesia di luar negeri ini sangat pendek sehingga tidak adanya larangan rangkap jabatan di PPI menjadi solusi,” ujarnya.

“Kita bebas mau memilih aktif di PPI Tiongkok sembari di PPI Dunia atau kawasan. Loh, ini kok malah tidak di perbolehkan dengan selembar surat edaran?. AD/ART saja memperbolehkan kok,” ujarnya seperti dalam rilis yang di terima, Selasa (10/8/2021).

Rasyuhdi pun membenarkan dalam AD/ART, untuk menjadi pengurus PPI Dunia dan atau PPI Dunia Kawasan, mengharuskan adanya Surat Rekomendasi dari PPI Negara. Akan tetapi beliau mengatakan itu adalah will dari Ketua Umum.

“Sekarang begini, ada pelajar Indonesia di Tiongkok punya niat baik, punya waktu senggang, terus kepingin aktif di PPI Dunia atau kawasan, perlu surat rekomendasi,” katanya.

“Itu kan surat yang keluarkan Ketua Umum, sekarang tinggal Ketua Umumnya mau apa enggak? Sesederhana itu toh,” ujar Mahasiswa Nanjing University jurusan Mandarin Bisnis ini.

Dalam surat edaran itu, terdapat alasan bahwa surat edaran tersebut untuk mengoptimalkan pendayagunaan SDM PPI Tiongkok untuk kepentingan internal Pusat, Cabang, dan Ranting, Rasyuhdi menganggap itu hal yang tidak masuk akal.

“Kalau alasannya SDM, misal karena Pandemi COVID-19, kenapa gak sejak tahun lalu di batasi?. Wong Pandemi COVID-19 sudah parah sejak tahun lalu kok, menurut saya ini sangat aneh,” ujar Rasyuhdi menambahkan.

Rasyuhdi pun memberikan saran kepada kepengurusan Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok Periode 2021-2022 untuk mau mengubah kebijakan. Jika masih ada pemikiran dan visi kedepan untuk saling membesarkan dengan para pelajar Indonesia di Tiongkok.

Akan tetapi, jika tidak, artinya PPI Tiongkok 2021-2022 di jalankan berdasarkan subjektivitas serta ego yang tinggi. ***