Cianjur, Pasundannews.com – Pergerakan tanah di lima kampung di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur terus saja terjadi. Hingga kini masyarakat mengharapkan adanya kejelasan nasib mereka. Karena kini akses jalan sudah tertutup dan khawatir pergerakan tanah terus meluas ke pemukiman warga.
Petugas Tagana Kecamatan Cipanas Deden Permana mengakui pergerakan tanah terus terjadi terutama saat hujan deras. Warga memilih untuk mengosongkan rumah mereka.
“Kondisi tanah yang terus bergerak sudah 10 meter,” ujar Deden, Kamis, (1/4).
Selain itu jalan yang di bangun masyarakat kembali anjlok sehingga membuat aksesbilitas warga terisolir.
Diakuinya masyarakat sangat mengharapkan bisa ada kejelasan mengenai relokasi, karena pergerakan tanah ini mengancam keselamatan warga.
Sementara itu Sekretaris BPBD Cianjur, Mokh Irfan Sopyan menjelaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur sudah menurunkan tim untuk melakukan pendataan dan peninjauan kondisi terkini pergerakan tanah yang terjadi di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas.
“Pihak kita sudah kesana untuk mendata berapa orang yang harus di evakuasi serta melakukan peninjauan kondisi tanah terkini,” katanya.
Adapun Kepala Desa Batulawang, Nanang Rohendi menjelaskan ratusan Kepala Keluarga dari lima kampung di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, terisolir lantaran akses jalan menuju kampung tersebut mengalami retakan akibat pergerakan tanah.
Kampung tersebut di antaranya Kampung Lengis, Kampung Garung, Kampung Cigombong, Kampung Tajur Wetan dan Kampung Tajur Kulon.
“Yang terisolir sekitar 600 KK dengan jumlah lebih dari 1000 jiwa. Setelah jalan itu putus aktivitas warga lumpuh,” tukasnya. (fhn)