SUKABUMI, PASUNDANNEWS.COM – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Sukabumi gelar diskusi webinar Bantuan Sosial Tunai (BST), jum’at (12/02).
Sekretaris Umum HMI Sukabumi, M. Mulki mengatakan bahwa dampak dari pandemi Corvid-19 membuat beberapa negara termasuk Indonesia menjadi stagnan aktivitas masyarakat
Akibatnya dari itu semua ekonomi masyarakat menurun yang ditakutkan nantinya terjadi kelaparan nasional, untuk itu semua pemerintah dari tingkatan pusat sampai daerah bahkan desa mengeluarkan kebijakan melalui kementerian sosial untuk meringankan beban masyarakat.
“Diantara salah satu bantuan tersebut yaitu adalah Bantuan Sosial Tunai. Dalam hal ini banyaknya pro dan kontra,antara masyarakat luas terkait penyaluran bansos tersebut,yang mana menimbulkan banyak pertanyaan ‘Apakah Sudah Tepat Sasaran,” kata Mulki, jumat (12/02).
Menurutnya, tujuan diskusi bersama instansi terkait, diantaranya dinas sosial dan kantor pos, sebagai instansi yang di amanahkan untuk penyaluran bantuan tersebut oleh kementrian sosial agar mendapatkan solusi.
“Maka dari itu, dalam diskusi ini kita mengundang kepala dinas sosial dan juga kepala kantor pos cabang sukabumi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Teja Sumirat menyatakan bahwa, kebijakan pemerintah ini memberikan manfaat yang sangat luar biasa terhadap masyarakat yang terdampak Covid 19, akan tetapi permasalahan yang ada terkait dengan sasaran masyarakat yang dituju.
“Salah satunya, ada yang mampu dalam ekonomi tetapi masih mendapatkan bantuan sosial tersebut,” katanya.
Masih ditempat yang sama, Dr Mulyawan selaku akademisi yang hadir dalam webinar itu mengatakan, Hari ini Indonesia sudah lama merdeka, akan tetapi permasalahan klasik masih berkembang ini, yaitu tentang valisidasi data masyarakat Indonesia.
“Kenapa kita tidak bisa menghadirkan orang dalam ahli IT untuk memperbaiki system tersebut, sehingga semua masyarakat Indonesia bisa mengaksesnya. bukan hanya mengetahui taraf ekonominya saja, bahkan sampai kerja dan sudah kerjapun bisa di akses,” pungkasnya.