Cianjur, Pasundannews – 234 SC Regwil Cianjur soroti kinerja pemerintah yang kurang tanggap terhadap kondisi masyarakat Cianjur yang menderita gizi buruk.
Ketua 234 SC Regwil Cianjur, Soni Farhan menjelaskan. Kesejahteraan adalah hak setiap orang yang harus di perhatikan oleh pemerintah.
“Sudah sepatutnya pemegang kebijakan hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan bantuan baik dalam sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lainnya,” ujarnya, Minggu (30/5).
Menurutnya, tugas tersebut sudah termaktub dalam undang undang kesejahteran sosial. Sehingga menjadi nilai penting dan tolak ukur keberhasilan pemerintah kabupaten cianjur dalam membangun tingkat kesejahteraan masyarakat.
“Apabila pemerintah kabupaten cianjur dalam hal ini adalah bupati Cianjur tidak mampu meningkatkan nilai kesejahteraan masyarakat maka saya anggap gagal dalam memimpin,” jelasnya.
Perihal itu ia sampaikan ketika menjenguk Bayu anak berusia 20 bulan yang mengalami kondisi gizi buruk, Minggu (30/5). Bayu sendiri adalah warga kecamatan Agrabinta yang saat ini membutuhkan bantuan pemerintah.
“Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi kepada Masyarakat Cianjur,” ucapnga.
“Kasus ini menjadi pembuktian yang jelas mengenai wajah pemerintahan kabupaten cianjur. Bahwa tingkat kemiskinan di cianjur masih tinggi karena lambannya pemerintah menanggapi kondisi masyarakat,” tuturnya.
Ketika melihat kondisi Bayu, Lanjut Soni, ia sempat bertanya kepada orang tua Bayu. Mengenai kondisi dan awal mula bayu menderita Gizi Buruk.
“Jawaban ibu Bayu sangat membuat saya sedih. Ibu bayu memberikan keterangan bahwa bayu sakit dari bulan Desember 2020. Sempat di rawat beberapa bulan yang lalu. Namun Bayu harus kembali di pulangkan karena keluarga bayu tidak memiliki cucup uang untuk membayar biaya rumah sakit,” tegasnya.
Selain itu, Soni merasa heran kenapa keluarga Bayu tidak mendaatkan Bantuan Dosial seperti BANSOS, PKH dan sejenisnya.
“Saya rasa ini tidak adil, harus ada yang bertanggung jawab mengenai kasus ini,” ujarnya.
Soni pun berharap kasus tersebut tidak terjadi lagi di Cianjur. Kemudian ia menggap pemerintah cianjur gagal dalam menangani kasus sosial dan kesehatan masyarakat di tengah Pandemi Covid 19.
“Saya harap kepada Dinas terkait dapat menyelesaikan kasus seperti ini. Jangan sampai ada lagi kabar mengenai masyarakat yang mengalami kelaparan dan gizi buruk,” tutupnya.
*Fikri*