PASUNDANNEWS.COM, CIANJUR – Ditengah hiruk pikuk kehidupan saat ini, Yayasan Peduli Insani terus berupaya untuk fokus membantu masyarakat tak mampu. Hal ini terus digalakan, seiring banyaknya informasi keberdaan kaum duafa dan jompo yang hidup memprihatinkan.

Pembina Yayasan Peduli Insani Cucu Herlia mengakui sangat miris ketika turun ke lapangan menemukan banyak masyarakat miskin dan sangat membutuhkan bantuan. Seperti yang sempat dikunjunginya ada seorang jompo bernama Mak Unung (101) warga Desa Haurwangi Kecamatan Haurwangi yang hidup di rumah tidak layak huni.

“Alhamdulillah berkat dukungan berbagai pihak dan motivasi yang kuat kami bisa membangun rumah milik Mak Unung dari nol sampai selesai,” paparnya saat ditemui, Kamis (23/1/2019)

Diakui Herlia hal yang mendasar kenapa dirinya ingin terjun langsung, karena adanya keterpanggilan hati. Dirinya tak segan bersama rekan – rekan Yayasan Peduli Insani untuk bisa membantu masyarakat tak mampu.

“Tujuan hidup kami bisa bermanfaat untuk masyarakat, dan terus memumpuk jiwa sosial. Bisa dilihat dipelosok daerah Cianjur masih banyak kondisi masyarakat yang perlu dibantu,” paparnya.

Menurutnya, tak hanya di pelosok Kabupaten Cianjur saja, pihaknya ikut terjun membantu sesama di wilayah Bandung, Garut, hingga sempat di daerah Jawa Tengah.

Dicontohkannya seperti, bersama Komunitas Bandung Berbagi, dengan membagikan makan kepada anak yatim dan duafa di hari Jumat pagi, dan bantuan korban bencana alam diberbagai daerah.

“Adapun fokus program sosial, seperti santunan yatim duafa, bedah rumah, dan lainnya. Sesudah kami melakukan bedah rumah Mak Unung (101), sunatan massal dan santunan anak yatim di Haurwangi, kini kami membantu pembangunan Masjid Al – Barokah Kecamatan Bojongpicung serta bantuan keranda jenazah ke berbagai daerah,” jelasnya.

Saat melakukan bantuan ke berbagai daerah, diakuinya antusias masyarakat sangat tinggi dengan kegiatan sosial. Tentunya ini memotivasinya untuk terus melanjutkan kegiatan sosial ditengah ditengah kesibukannya melakukan pekerjaan sekaligus ibu rumah tangga.

“Kalau bagi kami itu, kita mengetuk pintu langit. Jadi diharapkan orang mampu / kaum aghnia untuk terus senantiasa membantu sesama. Jelas janji Allah SWT pun nyata akan meringankan kita semua, jadi kemana pun saya pergi, saya sempatkan untuk berbagi pahalanya bersedakah,” pungkasnya. (Pasundannews/Fhn)