BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM– Rencana menjebol tanggul perbatasan antara Desa Maruyungsari dan Desa Paledah, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran menuai penolakan keras dari warga Paledah

Usulan itu muncul sebagai solusi untuk mengurangi genangan banjir yang melanda dua desa tersebut.

Banjir yang terjadi sejak beberapa hari terakhir membuat warga setempat mengusulkan agar tanggul dibuka agar air mengalir ke wilayah Paledah.

Mereka menilai langkah itu bisa mempercepat surutnya air di wilayah mereka. Namun, warga Paledah dengan tegas menolak wacana tersebut.

Sumarni, salah satu warga, menyatakan bahwa menjebol tanggul bukan solusi adil dan justru akan merugikan masyarakat Paledah.

Baca Juga : Ratusan Petani di Pangandaran Unjuk Rasa Minta Pemkab Atasi Krisis Banjir 

“Jangan di jebol-jebol bangunan yang sudah ada. Cari solusi yang tidak merugikan pihak lain,” katanya kepada PasundanNews.com, Sabtu (24/5/2025).

Sumarni menjelaskan, jika tanggul dijebol, pemukiman di Dusun Mekar Asih, Desa Paledah, akan terdampak langsung.

Ia mengkhawatirkan air justru akan meluap ke rumah-rumah warga yang selama ini sudah terdampak banjir musiman. Menurutnya, banjir di wilayah tersebut bukan hal baru.

Baca Juga : Kejari Pastikan Proses Penyidikan Dugaan Korupsi di DPRD Kota Banjar Terus Berjalan, Penahanan Dua Tersangka Diperpanjang

“Banjir ini sudah terjadi tiap tahun, sudah 20 tahun kami hadapi. Tapi kami tidak pernah ribut minta bantuan,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menyatakan akan mempelajari permasalahan secara menyeluruh.

Pihaknya meminta waktu untuk mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak.

“Beri saya waktu, beri kesempatan. Saya baru tiga bulan menjabat, saya bukan Wonder Woman,” katanya.

(Deni Rudini/PasundanNews.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini