Slamet (52) warga Cikadu saat mengambil air bersih dari mata air Cisero. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Sumber mata air Cisero yang terletak di lingkung Parungsari, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, menjadi andalan warga setempat saat musim kemarau.

Air yang mengalir dari pegunungan Babakan ini tak pernah kering meski dalam musim kemarau. Airnya yang jernih menjadi pilihan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Slamet (52), warga lingkungan Cikadu, setiap hari mengambil air dari mata air Cisero untuk keperluan MCK (mandi, cuci, kakus), memasak, dan keperluan lainnya.

Menurutnya, sumur di lingkungannya sudah kering, sehingga ia terpaksa bergantung pada sumber air ini.

“Setiap hari saya ngambil air di sini, biasanya pakai jerigen atau galon besar bekas air mineral. Sekitar 7 sampai 10 galon saya bawa pulang,” kata Slamet kepada pasundannews.com, Sabtu (7/9/2024).

Sumber air Cisero kini sudah dialirkan menggunakan pipa paralon kecil oleh warga sekitar. Hal ini memudahkan mereka dalam mengakses air bersih tanpa harus berjalan jauh menuju mata air.

“Dulu harus jalan agak jauh, sekarang lebih mudah karena airnya dialirkan pakai pipa,” jelas Slamet.

Mata Ar Cisero Jadi Solusi Kebutuhan Warga Saat Musim Kemarau

Nanang (44), warga lainnya, juga mengandalkan sumber air Cisero untuk keperluan sehari-hari.

Ia mengatakan bahwa air sumur di rumahnya sudah lama tidak dapat digunakan karena kering saat musim kemarau.

“Di rumah air sumur sudah kering, jadi saya juga ambil air di sini,” ujarnya.

Meski musim kemarau berkepanjangan, mata air Cisero tetap menjadi solusi bagi banyak warga.

Nanang mengungkapkan, keberadaan sumber mata air ini sangat membantu meringankan beban warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.

“Kalau tidak ada sumber mata air ini, pasti susah sekali kami. Untung ada air Cisero yang nggak pernah kering,” tambah Nanang.

Kondisi ini sudah berlangsung sejak lama, di mana saat musim kemarau warga setempat mulai memanfaatkan sumber mata air tersebut secara intensif.

“Setiap musim kemarau, sebagian warga Parungsari dan Cikadu memang mengandalkan Cisero, karena ini satu-satunya yang tidak kering,” kata Nanang.

Sumber mata air Cisero kini menjadi sumber kehidupan bagi banyak keluarga di lingkungannya, terutama di musim kemarau yang kian panjang.

Warga berharap, mata air ini terus mengalir agar mereka dapat terus memanfaatkannya tanpa kendala.

(Hermanto/PasundanNews.com)