PASUNDANNEWS.COM, GARUT – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Garut tahun 2019, bermunculan banyak figur yang terutama anak-anak muda visiononer yang mencoba menunjukan eksistensinya untuk mengabdi.
Salah satu sosok muda visioner yang berkomitmen untuk membangun Desa adalah Ishak Mohammad Taopik Sapari atau lebih dikenal Jang Opik yang akan mencalonkan diri menjadi calon Kepala Desa Sagara.
Jang Opik lahir di Ciparanje 29 tahun yang lalu, beliau anak ke enam dari enam bersaudara dari seorang ayah yang bernama engkos sarkosih dan entin kartini. Beliau menempuh sekolah SDN Maroko IV, MTS Muhammadiyah Cisaat Kadungora, MA AS-Assalam peundeuy dan S1 di Universitas Garut (UNIGA).
Dari sisi geografis memang Desa Sagara sangatlah luas dengan jarak tempuh hampir 67 km dan penduduk yang hampir 7000 orang, desa sagara sangat layak untuk dimekarkan.
Desa sagara memiliki 49 RT 14 RW dan 8 kedusunan dengan luas desa yang luar biasa bahkan cocok untuk dibagi tiga desa. Diperlukan sosok generasi muda yang visioner, cerdas dan berani. Kenapa diperlukan pemimpin visioner, cerdas dan berani? Karena Desa Sagara saat ini memerlukan percepatan dalam pembangunan dan perbaikan Kesehatan serta kesejahteraan warganya.
Kalo mengacu terhadap peraturan undang-undang syarat untuk pemekaran desa minimal ada beberapa aspek diantaranya Luas wilayah desa sagara sangatlah cocok untuk menjadi 3 desa terus Jumlah penduduk memang kurang dari 12000 jiwa tapi mengacu dari luas wilayah ini harus segera dimekarkan yang selajutnya desa induk harus mengalokasikan dana 30% per tahun.
Jang Opik membawa Konsep pembaruan di Desa Sagara, tentunya dengan melihat potensi dari Desa Sagara itu sendiri. Beberapa konsep yang ditawarkan jang Opik adalah mencoba membangun desa dengan 3 zona yaitu zona pariwisata, zona pemberdayaan dan zona pembangunan.
Sedangkan untuk langkah taktisnya kini Jang Opik masih menggodok dan berkonsultasi dengan tim serta tokoh-tokoh setempat.