PASUNDANNEWS.COM, BANDUNG – Puluhan Massa yang tergabung dalam Laskar Garuda Indonesia (LGI) Kota Bandung menggelar aksi unjuk rasa didepan taman Kiara Artha Park Bandung, selasa (26/11/2019).
Aksi unjuk rasa ini dilakukan untuk meminta pihak pengelola dan Pemerintah Kota Bandung menghentikan komersialisasi taman, khususnya taman Kiara Artha Park.
“Kami menuntut untuk menghentikan komersialisasi aset pemkot untuk kepentingan swasta,” ucap Feri dalam orasinya.
Menurut Feri, dirinya menilai sangat tidak etis ketika masyarakat yang berkunjung ke taman yang berdiri diatas tanah Pemkot ini harus bayar.
“Hari ini telah terjadi komersialisasi sehingga masyarakat tidak bisa menikmati taman seutuhnya karena di area-area tertentu (taman korea dan lampion) berbayar. Serta sewa stand yang sudah diluar kewajaran, jelas ini tidak mendukung kemajuan UMKM setempat,” lanjutnya.
Feri menduga Pemkot Bandung tidak transparan kepada masyarakat terkait pembangunan Taman Kiara Artha Park yang berdiri diatas Asset Pemkot. Apalagi, dibuat BUMD baru tapi pengelolaan taman dilimpahkan pada swasta.
“Jelas telah terjadi kejanggalan. Pemkot membuat perusahaan BUMD PT Bandung Infra Investama (PT BII) tapi untuk mengelola Taman ini dilimpahkan pada pihak swasta (PT Mega Chandra Purabuana). Sehingga komersiasi terjadi,” jelasnya.
Perlu diketahui, Taman Kiara Artha Park mulai dibuka untuk umum sejak 17 agustus 2019. Untuk peresmiannya sendiri akan dilaksanakan pada awal tahun 2019. Berbagai fasilitas tersedia ditempat ini seperti Kampung Korea, taman lampion, Dancing Fountain, Fasilitas Trem, taman Asia Afrika dan lainnya.
Masyarakat untuk masuk taman ini tidak dipungut biaya. Beberapa destinasi yang dikenakan tarif untuk pengunjung diantaranya ke Kampung Korea sebesar 15 ribu dan Taman Lampion (Festival of Light) sebesar 25 ribu.