PASUNDAN NEWS — Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi santai serangan buzzer yang menyerangnya secara pribadi di media sosial.

Dedi memilih untuk tidak membawa kasus ini ke jalur hukum, melainkan membiarkan warganet yang menilai.

“Biarkan warganet yang menilai, mereka sudah pintar dan bisa melihat mana akun robot atau buzzer,” ujar Dedi.

Dedi menyoroti adanya instruksi dari beberapa pimpinan partai politik di tingkat kabupaten yang meminta kadernya untuk membuat banyak akun palsu guna menyerang lawan politik.

“Kalau satu orang punya 100 akun, itu berarti pendukungnya tidak nyata,” katanya. Ia lebih memilih fokus bertemu langsung dengan masyarakat daripada meladeni serangan-serangan tersebut.

Arahan Dedi kepada tim pemenangannya adalah untuk tidak memperhatikan serangan tersebut dan tetap fokus pada kampanye yang positif.

“Cuekin saja, jangan dibaca. Serangan buzzer ini akan hilang dengan sendirinya, karena masyarakat bisa menilai siapa yang benar-benar berpolitik dengan baik,” tambahnya.

Dedi berharap agar seluruh peserta politik di Jawa Barat bisa menjalani proses demokrasi dengan sehat tanpa provokasi atau tindakan yang merusak keharmonisan masyarakat.***