BANDUNG. Survei Indodata merilis Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 2, Yossi Irianto – Aries Supriatna kembali unggul dibandingkan dua paslon lainnya.

Berdasarkan survei terakhir yang dilakukan pada Juni 2018, paslon yang memiliki jargon Hebring (Hebat dan Ringkas) meraih elektabilitas (tingkat keterpilihan) sebesar 38,2 persen. Perolehan tersebut semakin menegaskan paslon Yossi – Aries meninggalkan Oded M Danial – Yana Mulayana yang harus puas diposisi terakhir sebesar 21,4 persen.

Sementara itu, pasangan Nurul Arifin – Chairul Yaqin Hidayat akhirnya merebut posisi kedua setelah meraih elektabilitas sebesar 30,2 persen. Posisi kedua ini biasanya selalu diisi oleh pasangan Oded – Yana.

Sebelumnya, Indodata juga telah melakukan tiga kali survei terkait Pilkada Bandung. Pada survei Februari 2018, hasilnya pasangan Yossi – Aries mendapatkan 35,2 persen, sementara Oded – Yana berada di posisi kedua dengan 33,9 persen, dan Nurul – Chairul di posisi ketiga 18,2 persen.

Selanjutnya, survei kedua Indodata pada April 2018. Hasilnya pasangan Oded – Yana mulai mendekati pasangan Yossi – Aris dengan selisih tipis. Pada survei kedua itu, Oded-Yana meraih 35,4 persen dan Yossi-Aris 37,7 persen. Sementara Nurul – Chairul masih di posisi ketiga dengan 19,7 persen.

Kemudian, survei ketiga yang dilakukan Mei 2018, pasangan Yossi – Aries unggul telak dibandingkan paslon lainnya. Paslon Yossi – Aries meraih 38,2 persen dan Oded – Yana di posisi kedua 29,3 persen. Paslon Nurul – Chairul terpaut sedikit dari posisi kedua yakni 27,8 persen.

Direktur Eksekutif Indodata, Danis T Saputra mengatakan, unggulnya Yossi – Aries pada survei terakhir Indodata dikarenakan perilaku pemilih menilai pasangan ini berpengalaman dan dianggap memiliki program yang riil untuk Kota Bandung 2018 – 2023. Juga, kata Danis, pasangan ini mampu merangkul semua kalangan.

“Yossi – Aries bahkan berpeluang menguat menjadi 40-60 persen lantaran dipengaruhi dukungan Ridwan Kamil sebagai wali kota sebelumnya,” kata Danis dalam rilis hasil survei di Pasar Cisangkuy, Bandung, Rabu (20/6).

Menguatnya elektabilitas Nurul – Chairul diprediksi bakal bertahan di posisi kedua menggantikan Oded – Yana. Pasalnya, penguatan itu dikarenakan penokohan Chairul sebagai cucu HOS Tjokroaminoto dianggap cukup berhasil.

“Image Ibu Risma di Surabaya sebagai pemimpin perempuan yang sukses juga cukup berpengaruh. Pasangan ini juga mampu merangkul aktivis ramah lingkungan,” jelas Danis.

Pasangan Oded – Yana yang melorot diposisi terakhir dikarenakan berbagai issu yang menerpa calon yang diusung PKS dan Gerindra Itu. Misalnya saja, isu PKS terkait radikalisme.

“Pasangan Oded – Yana melemah ke posisi ketiga lantaran isu PKS yang tidak mengakomodir kearifan lokal. Lemahnya kepuasan publik terhadap jawaban pada saat debat dan program-program yang dianggap tidak real ikut menjadi penyebab pasangan ini harus harus menyerahkan posisi kedua kepada Nurul – Chairul,” ungkap Danis.

Jika hasil survei ini tidak berubah, pasangan Yossi – Aries akan tetap pada posisi pertama atau berpeluang besar menjadi Wali Kota Bandung pada Pilwalkot 27 Juni mendatang.

“Hasil survei ini membuktikan dan menguatkan prediksi dan hasil survei sebelumnya yang dirilis pada 8 Juni 2018 yang menyatakan pasangan Yossi – Aries merupakan pasangan yang cenderung menguat dan berpeluang menjadi pemenang. Sedangkan pasa posisi kedua akan ditempati pasangan Nurul – Chairul dan pasangan Oded – Yana turun pada posisi ketiga,” pungkas Danis.

Perlu diketahui, survei Indodata menggunakan metode Mix Method, yakni menggabungkan informasi data terbuka dan informasi data tertutup.

Metode campuran ini, pada survei Februari melibatkan 1241 responden dan margin error 2,78 persen. Selanjutnya April 2018 dengan 1241 responden dan margin error 2,78 persen. Sementara survei Mei dengan 1241 responden dan margin error 2,78 persen.

Sedangkan penelitian 11 hingga 18 Juni 2018 dilakukan dengan menggunakan metode survei pada 1241 responden dan margin error 2,78 persen. Kemudian, penelitian dilanjutkan dengan penelitian kualitatif pada Juni 2018 dengan melakukan analisa terhadap isu media dan wawancara masyarakat yang dilakukan secara purposive. (him/ist)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini