Foto/Prokopim Setda Kabupaten Ciamis.

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Pemkab Ciamis menggelar sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang cukai, pada Kamis (26/9/2024).

Turut hadir Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna sekaligus membuka kegiatan secara daring dan luring bertempat di Aula PKK Ciamis.

Hadir juga berbagai unsur masyarakat seperti pengusaha, pedagang, unsur pemerintah dan media dalam kegiatan dengan fokus utama pada isu rokok ilegal.

Dalam sambutannya, Engkus menjelaskan bahwa cukai bukan hanya sekadar pungutan negara, melainkan juga merupakan instrumen fiskal penting.

Cukai berfungsi tidak hanya sebagai sumber pendapatan negara, tetapi juga sebagai alat untuk mengendalikan konsumsi barang, terutama rokok.

“Merokok adalah kebiasaan umum yang menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat, sehingga pengendaliannya sangat penting,” ujarnya.

Perokok Aktif di Indonesia Sebanyak 70 Juta Orang 

Mengacu pada data survei kesehatan Indonesia 2023, jumlah perokok aktif di Indonesia diperkirakan mencapai 70 juta orang.

Dari data tersebut sebanyak 7,4 persen di antaranya berusia antara 10 hingga 18 tahun.

“Ini harus menjadi perhatian kita semua dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia 2025, dengan SDM yang unggul dan berkualitas,” tambahnya.

Engkus menekankan bahwa kebijakan cukai hasil tembakau yang ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan pada tahun 2024.

Dengan kenaikan sebesar 10 persen, merupakan langkah strategis untuk menurunkan angka prevalensi perokok anak dan membatasi konsumsi rokok.

“Namun, perlu dicatat bahwa kenaikan tarif cukai juga dapat berdampak signifikan terhadap peredaran rokok ilegal,” ungkapnya.

Rokok ilegal sering kali dijual dengan harga yang relatif murah dan tidak wajar karena tidak dikenakan cukai, sehingga negara mengalami kerugian.

“Rokok ilegal sangat berbahaya bagi kesehatan. Jika yang resmi saja berbahaya, apalagi yang ilegal,” tegasnya.

Engkus Sutisna mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh agar informasi yang diberikan dapat disampaikan dengan baik.

Ia juga menyerukan kerjasama masyarakat dalam memerangi peredaran rokok ilegal, dengan cara menolak konsumsi rokok ilegal dan melaporkannya kepada pihak berwenang.

Dengan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami peraturan perundang-undangan di bidang cukai serta dampak dari konsumsi rokok ilegal, sehingga tercipta lingkungan yang lebih sehat dan aman.

(Herdi/PasundanNews.com)