PASUNDANNEWS – Publik akhir-akhir ini di gegerkan dengan video yang beredar menampilkan mbeberapa orang mengganti lafal adzan atau iqomah di media sosial dengan kata jihad.
Lafal tersebut dinilai tak lazim. Salah satunya adalah Mbah Nun atau sering di kenal dikenal Cak Nun.
Cak Nun memberikan pandangannya terkait beberapa orang yang mengganti lafal adzan atau iqomah dengan kata jihad.
Menurut Cak Nun dirinya tidak bisa memberikan penilaian dan pandangan yang luas terkait penggantian lafal adzan ataupun iqomah viral di media sosial.
Namun, Ia dinilai hal itu tidak lazim dilakukan atau dengan sengaja mengganti lafal adzan atau iqomah dengan kata jihad.
“Kalau dilihat dari fiqih, menurut saya penggantian lafal adzan dengan kata jihad hal tersebut dinilai sebagai hal yang tak lazim dilakukan,” ungkap Cak Nun dikutip Pasundannews.com melalui channel youtubenya.
Meksi begitu, Cak Nun menyatakan bahwa pandangannya tersebut belum bisa dijadikan dasar.
Ia mengatakan jangan heran atau kaget jika ada ulama ataupun kyiai lain yang memiliki penilaian yang berbeda terkait penggantian kalimat adzan dengan kata jihad.
“Itu pandangan saya, tapi jangan kaget jika nanti ada ulama yang menyebut hal tersebut sebagai bid’ah atau bahkan bid’ah kubro terkait adanya penggantian kalimat tersebut,” ujar Mbah Nun.
Ketika ditanya prihal respon pemuka Islam terkait penggantian lafal adzan tersebut. Secara tegas Cak Nun menyatakan semua ulama menggunakan tiga perspektif.
“Pertama respon fiqih, syar’i dan sosial politik dan perkembangan zaman,” jelas Cak Nun.
Tak sampai situ, Cak Nun juga menyatakan bahwa kenapa tidak memakai gital saja yang artinya berperang.
“Jika saya jadi mereka sekalian saja saya pakai kata qital yang artinya berperang,” tegasnya.
Lebih jauh, dijelaskan Cak Nun jika dilihat dari perspektif sosial kata jihad sendiri bisa diartikan banyak hal di kehidupan manusia saat ini.
Seperti orang mencari rezeki itu merupakan jihad, orang pergi bekerja hingga orang mencari istri semua merupakan konteks jihad dalam lingkup sosial budaya.
Pandangan itulah yang kemudian menurut Cak Nun, kelompok yang tengah viral mengganti lafal adzan “Hayya alasshalat” yang artinya mari menunaikan salat, diganti dengan “Hayya alal jihaad” sebagai hal yang tidak lazim dilakukan.
Sebelumnya, tayangan kelompok orang yang belum diketahui identitasnya merekam lafal adzan ataupun iqomah dengan mengganti lafal adzan dengan kata jihad. Video tersebut tersebar dan viral di media sosial.
Meski tidak diketahui itu adzan atau iqomah namun sekelompok orang yang akan menjalankan kewajiban salat dengan ada imam dan makmum di belakangnya.
Saat salah satunya membaca Hayya alasshalat yang kemudian diganti dengan Hayya alaljihad, beberapa makmum yang ada dibelakangnya langsung mengikuti hayya alal jihad dengan kompak sambil mengepalkan tangan ke atas.
Hayya alasshalat memiliki arti marilah kita salat, ketika diganti dengan hayya alal jihad maka bisa diartikan sebagai ajakan maupun seruan untuk melakukan jihad. (Red)
BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM - UPTD Damkar Kota Banjar menggelar kegiatan DUDIDAM (Edukasi Dini Damkar) untuk anak-anak PAUD dari Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman.
Acara yang berlangsung...