Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Banjar, Doni Irawan saat melakukan bimbingan pengelolaan sampah kepada warga binaan. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Lapas Kelas IIB Kota Banjar terus menjalankan program pembinaan bagi warga binaannya.

Program tersebut seperti kerajinan, seni, pertanian, serta bimbingan kewirausahaan. Salah satu program unggulan yaitu kegiatan pengelolaan sampah.

Kalapas Banjar, Amico Balalembang melalui Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Banjar, Doni Irawan mengatkan, program tersebut sudah berjalan sejak awal tahun 2020.

Dalam program ini, warga binaan dilatih untuk memilah sampah menjadi dua kategori, yaitu sampah organik dan anorganik.

Sampah anorganik, seperti plastik, kertas, dan logam, dipilah dan hasilnya dijual ke Bank Sampah atau pihak ketiga.

“Sampah yang sudah dipilah bisa kami kirim dan dijual ke Bank Sampah atau mitra lain yang mau menampungnya,” kata Doni kepada Pasundannews.com, Rabu (2/10/2024).

Sementara itu, sampah organik dimanfaatkan untuk pakan ternak ikan lele dan bahan baku pembuatan pupuk untuk pertanian.

Pemanfaatan sampah organik ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi warga binaan, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Sampah organik yang ada bisa diolah menjadi pakan ikan lele atau dijadikan pupuk untuk pertanian, jadi ada nilai ekonomisnya,” tuturnya.

Baca Juga : Lapas Kita Banjar Terima Kunjungan SMA BPK Bandung 

Jadi Tujuan Studi Lapangan bagi Siswa SMA BPK Penabur Bandung

Program pengelolaan sampah di Lapas Banjar ini telah menarik perhatian berbagai pihak, Seperi salha satunya dari SMA BPK Penabur Bandung.

Sekolah tersebut membawa para siswanya untuk melihat langsung bagaimana proses pengelolaan sampah yang ada di Lapas Banjar.

Kunjungan ini menjadi bukti bahwa Lapas juga dapat menjadi tempat pembelajaran dan pembinaan yang positif.

Doni menambahkan, melalui program ini, warga binaan diharapkan dapat memperoleh keterampilan yang berguna setelah mereka bebas nantinya.

“Kami berharap setelah keluar dari sini, mereka bisa memanfaatkan keterampilan ini untuk kehidupan sehari-hari, bahkan bisa menjadi peluang usaha,” katanya.

Doni juga menekankan bahwa Lapas tidak seseram yang dibayangkan masyarakat.

“Lapas itu tidak seseram yang dipikirkan orang. Di sini, warga binaan diberi kesempatan untuk belajar dan berkembang melalui berbagai kegiatan positif,” terangnya.

Program pengelolaan sampah di Lapas Banjar ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberdayakan warga binaan untuk menciptakan perubahan dalam hidup mereka.

(Hermanto/PasundanNews.com)