Kepala desa Cibeureum, Yayan Sukirlan (berpeci) saat memberi semangat kepada para peserta yang mengikuti perlombaan "Kaulinan Barudak Buhun" Estafet Sarung yang digelar di lapang Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2024) dalam rangka HUT ke 45 Desa Cibeureum. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Pemerintah Desa Cibeurem, Kecamatan/Kota Banjar menggelar lomba ‘Kaulinan Barudak Buhun’, Sabtu (8/6/2024).

Lomba yang berlangsung di Lapang Desa Cibeurem ini sebagai rangkaian dalam kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-45.

Kegiatan pun berlangsung meriah, mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua tampak antusias mengikuti lomba ini.

Berbagai permainan tradisional seperti Egrang, Sorodot Gaplok, Gobag, Baren, Bakyak, Estafet Sarung, dan lainnya turut meramaikan suasana.

Kegiatan ini diikuti oleh warga dari lima dusun yang ada di wilayah desa Cibeureum, yaitu dusun Pasirnagara, Cipantaran, Cibodas, Babakan, dan dusun Cijambu.

Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan, mengatakan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk melestarikan budaya yang mulai punah.

“Kami ingin generasi muda mengenal dan mencintai kembali permainan tradisional yang dulu sangat populer,” ujar Yayan.

Menurutnya, permainan ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai edukatif dan kebersamaan.

Sebagai bentuk rasa syukur atas usia Desa Cibeureum yang telah mencapai 45 tahun, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antar warga.

“Melalui permainan tradisional ini, kami berharap warga dapat semakin akrab dan kompak,” tambah Yayan.

Antusias Warga Ikuti Lomba Permainan Tradisional 

Perlombaan yang digelar sejak pagi hingga sore hari ini menarik antusiasme warga.

Keseruan terlihat saat mereka mencoba permainan Egrang, di mana para peserta harus menjaga keseimbangan sambil berjalan di atas bambu.

Permainan Sorodot Gaplok juga tak kalah menarik perhatian. Permainan ini menguji ketangkasan dan kecepatan para peserta dalam menyusun potongan kayu.

Sorak sorai dan tawa riang mengiringi setiap kali potongan kayu jatuh dan harus disusun kembali.

Gobag dan Baren menjadi permainan yang paling dinanti oleh anak-anak.

Kedua permainan ini melibatkan banyak gerakan fisik, sehingga anak-anak dapat bermain sambil berolahraga.

Selain itu, permainan Bakyak yang mengharuskan peserta berjalan dengan menggunakan sandal panjang dari kayu, menjadi favorit bagi warga dewasa.

Tidak sedikit dari mereka yang terjatuh dan harus mengulang dari awal, namun hal ini justru menambah keseruan acara.

Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi warga untuk berinteraksi dan bersosialisasi lebih erat. Yayan berharap kegiatan seperti ini dapat rutin diadakan setiap tahunnya.

“Kami akan berusaha terus mengadakan kegiatan yang melibatkan permainan tradisional agar budaya ini tidak hilang ditelan zaman,” tuturnya.

(Hermanto/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakMusyawarah Cabang Porserosi Kota Banjar, Indra Wahyu Nugraha Terpilih Kembali Menjadi Ketua
Artikulli tjetërPeringati HUT ke-534 Majalengka, Bey Machmudin Sebut Gotong Royong untuk Kemajuan