Penilaian I-SIM di Kota Banjar, Program SAPU JAGAT dan LANGGAR Masuk Top 10 Nasional. Foto/Herlanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Tim dari PT Surveyor bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan PPN Bappenas melakukan penilaian di Kota Banjar, Jawa Barat, sebagai bagian dari program I-SIM.

Penilaian ini berlangsung di Lingkungan Sumanding RW 19, Kelurahan Mekarsari, dengan fokus pada inovasi produk pertanian yang diajukan oleh Kota Banjar untuk Sustainable Development Goals (SDG’s).

Dalam kompetisi ini, Kota Banjar berhasil masuk dalam daftar top 10 besar nasional dari 75 kota yang berpartisipasi.

Program inovasi ini mencakup dua inisiatif unggulan, yaitu “Sampah Dapur Jadi Segalanya Bagi Petani” (SAPU JAGAT) dan “Langganan Belanja Bulanan Sayur Segar Kota Banjar” (LANGGAR).

Kedua program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung para petani lokal melalui pengelolaan sampah organik dan distribusi sayuran segar secara berkelanjutan.

Lurah Mekarsari, Ferryangga Kostradini, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini.

“Kami sangat bangga karena Kota Banjar berhasil masuk ke dalam top 10 SDG’s nasional. Ini membuktikan bahwa inovasi yang dilakukan di bidang pertanian dan pengelolaan sampah dapur di wilayah kami dapat bersaing di tingkat nasional,” ujar Ferryangga Kostradini, Lurah Mekarsari kepada pasundannews.com, Senin (26/8/2024).

Pemanfaatan Sampah Dapur untuk Pupuk Organik 

Ferryangga menjelaskan, program inovasi pertanian di Kota Banjar tidak hanya berfokus pada peningkatan produktivitas, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan melalui pemanfaatan sampah dapur.

“Kami ingin memastikan bahwa pertanian di Kota Banjar tidak hanya produktif, tetapi juga ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk organik dari sampah dapur. Program SAPU JAGAT dan LANGGAR adalah solusi inovatif yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Kota Banjar,” ungkapnya kepada pasundannews.com, Senin (26/8/2024).

Penilaian ini dilakukan dengan sangat teliti oleh tim PT Surveyor dan Kementerian Pertanian, yang mengunjungi langsung lokasi program di Kelurahan Mekarsari. Mereka melihat langsung bagaimana inovasi ini dijalankan dan dampaknya terhadap masyarakat sekitar, khususnya para petani di wilayah tersebut.

“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak yang terlibat, dari pemerintah kota hingga masyarakat yang turut mendukung program ini termasuk penyuluh,” tambah Ferryangga.

Sejumlah pejabat Pemkot Banjar dari instansi terkait juga turut hadir dalam acara penilaian ini. Mereka menilai bahwa capaian ini merupakan bukti nyata dari komitmen Kota Banjar dalam mewujudkan SDG’s melalui inovasi lokal yang berdampak luas.

Dengan masuknya Kota Banjar dalam top 10 nasional, diharapkan program SAPU JAGAT dan LANGGAR dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih luas, tidak hanya di Kota Banjar, tetapi juga di daerah-daerah lain di Indonesia.

(Hermanto/PasundanNews.com)