BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Komitmen pemberantasan korupsi menjadi perhatian khusus terutama di Kabupaten Ciamis.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Ciamis Budi Waluya dalam Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi tahun 2024.
Tutut hadir Tim Satgas Korsup Wilayah II KPK serta jajaran pejabat Pemkab Ciamis. Rakor ini membahas berbagai langkah pencegahan dan pemberantasan korupsi.
“Korupsi masih menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemerintah daerah, termasuk Ciamis,” ujarnya saat memimpin Rakor yang berlangsung pada Selasa (5/11/2024) di Aula Setda Ciamis.
Budi mengungkapkan, meski banyak upaya yang telah dilakukan untuk memberantas praktik korupsi, namun masalah ini tetap menjadi pekerjaan rumah besar bagi Indonesia.
“Korupsi musuh bersama yang harus dilawan dengan tegas. Kita harus bergerak bersama, tidak hanya sebagai pemerintah, tetapi juga dengan dukungan penuh dari legislatif dan masyarakat,” ucapnya.
Budi pun berkomitmen untuk memastikan langkah-langkah pencegahan yang diterapkan dengan serius dan konsisten.
Ia mengungkapkan, menurut data dari KPK, sektor pemerintahan daerah merupakan instansi dengan pelaku korupsi terbanyak, yakni mencapai 53%.
“Angka ini menunjukkan perlunya upaya lebih keras dalam mencegah dan memberantas korupsi, terutama di tingkat pemerintahan daerah,” terangnya.
Untuk itu, Pemkab Ciamis bersama KPK sepakat untuk memperkuat implementasi Monitoring Center for Prevention (MCP).
MCP ini merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk memantau dan mencegah potensi korupsi dalam pemerintahan daerah.
Dengan menggunakan MCP, indikator-indikator yang telah disepakati bersama Kemendagri BPKP akan terus diawasi dan dievaluasi guna memastikan tidak ada celah bagi praktik korupsi.
“Keberhasilan dalam pencegahan korupsi memerlukan komitmen dari semua pihak, terutama kepala daerah beserta jajaran pemerintahannya, termasuk unsur legislatif,” tandasnya.
(Hendri/PasundanNews.com)