PASUNDANNEWS.COM, NGAMPRAH- Cara tidak biasa dilakukan Aef Wahyudin (39), seorang pelukis asal Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dalam menyambut Pemilu 2019 yang jatuh pada 17 April nanti.

Demi terwujudnya Pemilu yang aman dan damai, Aef membuat sketsa dua wajah yang bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres). Selain sebagai bentuk ekspresi, melalui sketsa yang dibuatnya tertoreh harapan agar tensi politik yang beberapa waktu ini terus menegang, dapat lebih lentur dan terjaga harmonis.

Dikatakan Aef, gagasannya membuat sketsa sosok Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam satu lembar kertas putih dikarenakan atmosfer politik belakangan ini kian memanas, oleh karena itu, dirinya merasa prihatin atas kondisi politik yang seolah menjadi lebih penting dari pada kesatuan dan persatuan bangsa.

“Suhu politik ini makin memanas, jadi melalui sketsa ini, saya ingin sampaikan pesan pentingnya menjaga persatuan dan menjauhkan pertikaian akibat perbedaan politik,” kata dia, Kamis (11/4).

Selaku masyarakat yang peduli masa depan Indonesia ke depannya, dia memaparkan, banyak cara untuk mengekspresikan pesan damai Pemilu, seperti menggambar dua Capres yang sedang berjabat tangan sebagai simbol persatuan.

“Ini muncul (ide) waktu nonton capres debat, jadi kepikiran membuat wajah keduanya sedang jabatan tangan,” tuturnya.

Diakui Aef, pembuatan sketsa wajah Jokowi dan Prabowo hanya membutuhkan waktu dua jam saja.

“Cepat atau lamanya pembuatan sketsa wajah, ya, tergantung tingkat kerumitan objek yang digambar,” terangnya.

Dinyatakan Aef, dirinya sudah memiliki bakat menggambar sejak duduk di bangku SD. Namun, semakin dewasa, bakatnya lebih terasah dan terlatih membuat sketsa wajah sehingga, sudah puluhan sketsa wajah dihasilkan melalui keterampilannya.

“Saya pernah membuat sketsa wajah Gubernur Jabar Ridwan Kamil serta tokoh-tokoh lainnya,” ungkapnya.

Meski pun sketsa yang dibuatnya sederhana dan mungkin tidak akan dilirik oleh tim dari kedua Capres ini, ia mengharapkan, pesta demokrasi dapat berlangsung dengan aman, damai, dan tentram. Di samping siapapun yang terpilih nanti, mampu mengemban tugas dengan amanah demi rakyat Indonesia.

“Keutuhan bangsa lebih penting dibanding perseteruan akibat beda pilihan, karena siapa pun nanti yang terpilih itulah yang terbaik bagi bangsa dan negara ini,” tandasnya. (Alvin/tiara)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini