PASUNDANNEWS.COM, BANDUNG– Untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mengadakan Bimtek strategi pengembangan perpustaakan dan TIK untuk layanan perpustakaan, tranformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Ini mempunyai tujuan yang konverhensif namun terukur jelas bahwa melalui perpustakaan itu dapat mengubah masyarakat menjadi lebih sejahtera, sehingga disini menuntut peran-peran perpustakaan semakin kreatif, inovatif, harus dapat menumbuhkan berbagai kegiatan dengan pelibatan berbagai masyarakat dan benar-benar bermanfaat untuk masyarakat,” papar Kepala Bidang Bina Perpustakaan dan Budaya Gemar Membaca (BPBGM) Dr. Oom Nurrohmah,M.Si.
Ia juga berharap program ini dapat bermanfaat untuk masyarakat melalui program-program yang di suguhkan oleh perpustakaan itu sendiri.
Harapannya perpustakaan dapat mengekspresikan diri secara efektif dan representatif melalui program-program yang di suguhkan perpustakaan itu terasa manfaatnya oleh masyarakat melalui berbagi, berkarya dan sejahtera.
“Ini selaras juga dengan program Pak Gubernur Jabar yang enam program itu. Tepat sasaran, artinya semua lapisan masyarakat jawabarat disini prioritas perpustakaan umum, mulai dari provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, kelurahan dan jenis-jenis perpustakaan masyarakat yang di selenggarakan oleh masyarakat itu adalah yang menjadi fasilitator sebagai garda terdepan pengetahuan dan keterampilan untuk masyarakat sejahtera,” ujarnya.
Sementara itu perwakilan dari Perpustakaan Nasional yaitu Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Dra. Woro Titi Haryanti, MA mengatakan, program transformasi berbasis inklusi sosisal ini merupakan program nasional, ini merupakan masuk PM1(pengentasan kemiskinan melalui penguatan literasi salah satu kegiatannya adalah inklusi sosial dan untuk seluruh indonesia.
Saat ini sudah ada di 21 provinsi dan 60 kabupaten. Untuk sisanya ia mengatakan akan dilaksanakan tahun depan
“Kita ada di 21 provinsi dan 60 kabupaten yang mencakup 300 desa dan untuk di Jawa Barat ada 2 yaitu Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bekasi. Tetapi selain itu ada beberapa kabupaten di Jawa Barat yang program terdahulu melakukan tranformasi yang baik kita berikan apresiasi untuk menambahkan titik desanya jadi, untuk keseluruhan secara nasional dari 300 menjadi 500 desa. Untuk sisa daerah yang belum melakukan program ini akan di adakan pada tahun depan,” ungkapnya. (ist)