Pj Gubernur Jawa barat, Bey Machmudin. Foto/Humas Pemprov Jabar

BERITA JABAR, PASUNDANNEWS.COM – Kelas Pemuda dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Anti Korupsi berlangsung pada Selasa (16/7/2024).

Kegiatan yang bertempat di Horison Green Forest, Kabupaten Bandung Barat tersebut diikuti 80 anak muda dan LSM.

Turut hadir Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin sekaligus membuka kegiatan kelas antikorupsi.

Ia pun mengajak para pemuda dan LSM agar menjadi agen perubahan dan pelopor antikorupsi di lingkungan masing-masing.

Kegiatan yang digelar selama dua hari ini diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pendidikan dan Peran serta Masyarakat KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) RI.

Melalui tajuk tema ‘Peran Pemuda dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Bebas Korupsi’.

Lebih lanjut, Bey menuturkan bahwa peran pemuda dan LSM antikorupsi sangat penting dalam upaya pemberantasan korupsi.

“Pemuda memiliki energi dan semangat tinggi untuk melakukan perubahan,” ungkapnya.

Sedangkan LSM antikorupsi mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam mengawasi dan mengawal kebijakan publik.

“Melalui bimtek ini saya berharap pemuda dan LSM memperoleh pengetahuan dan pemahaman lebih mendalam tentang pemberantasan antikorupsi,” kata Bey.

Pemda Provinsi Jabar juga berkomitmen penuh dalam pemberantasan korupsi di semua lini pemerintahan.

“Kami terus berupaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas,” ujar Bey.

Namun, lanjutnya, upaya itu tak akan berhasil tanpa keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk para pemuda dan LSM antikorupsi.

KPK Rangkum Pemuda Jadi Generasi Antikorupsi 

Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI Wawan Wardiana  mengungkapkan, saat ini para koruptor telah melakukan regenerasi.

Salah satu buktinya adalah belum lama ini KPK menangkap koruptor yang berusia 24 tahun.

“Para koruptor ini sudah melakukan regenerasi, buktinya adalah banyak koruptor muda dan yang terakhir ditangkap itu usianya 24 tahun,” ungkap Wawan.

Oleh sebab itu, KPK merangkul anak muda, LSM maupun ormas kepemudaan untuk bergerak bersama menjadi generasi antikorupsi.

Melalui bimtek ini, Wawan ingin mereka mengimplementasikan pengetahuan yang didapat minimal untuk diri sendiri, lalu ditularkan pada lingkungan sekitar, kampus hingga pekerjaan.

“Mari kita bergerak menjadi generasi antikorupsi, minimal untuk sendiri lalu ditularkan pada lingkungan sekitar,” harap Wawan.

Setelah bimtek tersebut selesai, para peserta akan diminta membuat rencana aksi yang pelaksanaannya akan dibimbing langsung oleh KPK.

(Herdi/PasundanNews.com)