BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Kabupaten Ciamis, tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga dengan sebuah kampung yang unik dan menarik untuk dikunjungi, yaitu Kampung Madu.
Terletak di Dusun Sindangasih, Desa Banjaranyar, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, kampung ini memikat hati para pengunjung dengan pesona budidaya lebahnya yang mengagumkan.
Dikenal sebagai Kampung Madu, hampir semua warga di kampung ini terlibat dalam budidaya lebah, melansir visitciamis, Selasa (14/5/2024).
Dengan jarak sekitar 1,5 jam dari pusat kota, mengendarai kendaraan pribadi melalui jalur berliku yang didominasi oleh tanjakan, pengunjung akan sampai ke destinasi yang menakjubkan ini.
Di kampung ini, Anda akan menemukan berbagai jenis lebah lokal yang dibudidayakan oleh masyarakat setempat.
Mulai dari lebah trigona, itama atau teuweul, leviset, lebah hutan atau Odeng, hingga lebah matahari, nyiruan, dan banyak jenis lainnya yang belum dikenal secara luas.
Musim panen madu biasanya terjadi pada bulan September, namun madu dapat dihasilkan sepanjang tahun dengan jumlah yang mengesankan, mencapai hingga 50 kilogram per bulan.
Harga madu bervariasi tergantung pada ukuran dan jenisnya, berkisar mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 250 ribu per botol.
Madu dari Kampung Madu Ciamis sudah menjangkau berbagai daerah, termasuk Jakarta, Bandung, dan beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Bahkan, madu ini juga menjadi pilihan bagi perkantoran dan instansi pemerintahan.
Selain rasanya yang lezat, madu dari kawasan ini juga dipercaya memiliki beragam manfaat kesehatan. Diklaim dapat meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah penyakit kanker dan jantung, hingga mengurangi risiko diabetes.
Tak hanya itu, madu ini juga sering digunakan sebagai masker kecantikan dan bahkan sebagai peningkat vitalitas pria.
Awal Mula Kisah Kampung Madu
Kisah sukses Kampung Madu tidak terjadi begitu saja. Awalnya, penduduk di Dusun Sindangasih memulai budidaya lebah sebagai hobi pribadi.
Namun, pada tahun 2007, mereka menerima pelatihan budidaya lebah penghasil madu dari penyuluh pemerintahan.
Meskipun mengalami kegagalan pada tahun 2010, semangat warga tak surut. Pada tahun 2011, mereka kembali bersatu membentuk kelompok untuk memperkuat budidaya lebah hingga saat ini.
Akhirnya, atas dedikasi dan kerja keras mereka, pada tahun 2019, kampung mereka resmi dijuluki Kampung Madu.
Menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi pecinta alam dan pencinta madu di seluruh Indonesia.
Dengan keindahan alamnya yang memukau, budidaya lebah yang mengagumkan, serta manfaat kesehatan dari madu berkualitas tinggi.
Kampung Madu di Ciamis bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga sumber inspirasi bagi pengembangan potensi lokal yang berkelanjutan.
(Fajri Syawal/PasundanNews.com)