BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Jatinangor City of Digital Knowledge atau kota pengetahuan digital masih dalam tahap pematangan.
Hal tersebut disampaikan Sekda Jawa Barat Herman Suryatman saat memaparkan konsep Jatinangor, City of Digital Knowledge.
Pembahasan tersebut melibatkan praktisi, akademisi teknologi digital, dunia usaha mancanegara, dan pemerintahan, sekaligus untuk mendapatkan masukan.
Pertemuan itu bertajuk Business to Government (B2G) Sunset Networking: Sustainable Collaboration yang berlangsung di kawasan Jimbaran Hub, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (21/5/2024).
“Banyak wawasan baru, tadi kita berdiskusi dengan teman-teman dari Bappenas, Kemendagri, Kementerian PUPR, praktisi, akademisi, dunia usaha juga ada Direktur FabLab Barcelona,” ujar Herman.
Ia memaparkan tentang bagaimana membangun sebuah kota agar masyarakatnya sejahtera dan berkelanjutan.
“Kunci utama untuk mewujudkannya bukan semata kapasitas teknologi digital tetapi perlu kolaborasi, nyali, dan aksi dari para pemangku kepentingan,” tuturnya.
Pembangunan Jatinangor, City of Digital Knowledge, fokus utamanya adalah pengembangan industri pengetahuan dari sektor manufaktur atau industri tradisional.
Serta menekankan pada penciptaan komunitas yang mandiri dengan literasi digital yang kuat.
Herman mengatakan, pembangunan ini membutuhkan dukungan startup teknologi, kolaborasi dan hub inovasi, blended finance, dan pemanfaatan sumber daya efisien.
“Kolaborasi dan sharing ilmu sangat penting terkait bagaimana kita membangun kota cerdas berkelanjutan dengan piloting smart city melalui Jatinangor, City of Digital Knowledge,” katanya.
(Herdi/PasundanNews.com)