Kepala Puskesmas Purwaharja II, Enjang Suryana (berdiri baju biru) tengah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk bersama warga RW 01, Randegan, Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Dalam upaya menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), jajaran Puskesmas Purwaharja II Kota Banjar melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada Jumat (27/12/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan RW 01, Randegan, Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, dengan melibatkan warga dalam aksi kerja bakti dan penerapan program 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur).

Kepala Puskesmas Purwaharja II, Enjang Suryana, menyampaikan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran DBD.

“Kunci utama pencegahan DBD ada pada kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dengan kerja sama seperti ini, kita bisa menekan angka kasus DBD,” ujarnya.

Menurut data, Kota Banjar mencatat total 387 kasus DBD sepanjang tahun 2024, dengan 382 orang dinyatakan sembuh dan lima kasus meninggal dunia.

Dari jumlah tersebut, wilayah Kecamatan Langensari menjadi penyumbang kasus tertinggi dengan 183 kasus, diikuti Kecamatan Banjar dengan 96 kasus, Pataruman 82 kasus, dan Purwaharja 26 kasus.

Berdasarkan jenis kelamin, penderita DBD didominasi oleh perempuan dengan 230 kasus dan dua di antaranya meninggal dunia.

Sementara itu, penderita laki-laki tercatat sebanyak 157 kasus dengan tiga kematian. Dari segi usia, kelompok 15-44 tahun menjadi yang paling rentan dengan 209 kasus.

Enjang Suryana juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

“Kami mengimbau agar warga rutin memeriksa tempat-tempat yang berisiko menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi dan barang bekas. Langkah kecil ini sangat berarti untuk keselamatan kita bersama,” tambahnya.

Kegiatan PSN ini digelar serentak di empat kecamatan di Kota Banjar, melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga kesehatan, mahasiswa, serta masyarakat setempat.

Aksi kolaboratif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya DBD dan pentingnya pencegahan dini.

Dengan upaya terpadu ini, diharapkan kasus DBD di Kota Banjar dapat terus ditekan.

“Harapannya, tahun depan jumlah kasus bisa menurun drastis, sehingga masyarakat bisa menjalani hidup lebih sehat dan aman,” pungkas Enjang.

(Hermanto/PasundanNews.com)