BERITA NASIONAL, PASUNDANNEWS.COM – HMI Badko (Badan Koordinasi) Sumatera Bagian Selatan suarakan pentingnya kualitas pendidikan di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan salah seorang pengurus HMI Badko Sumbagsel, Wakil Sekretaris Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan, Arif Ramadhan kepada PasundanNews.com, pada Selasa (7/5/2024).
Usai momen Hardiknas, ia katakan, pada 2 Mei lalu menjadi ruang refleksi kemajuan dan tantangan dalam sektor pendidikan.
Pendidikan jika dibandingkan di tiap negara, terutama di kawasan asia tenggara, lanjut Arif, menjadi cerminan tersendiri bagi Indonesia.
“Khususnya dalam perbandingan dengan negara maju seperti Singapura yang membanggakan sistem pendidikan terbaik di Asia Tenggara,” jelasnya.
Dalam mengamati perbandingan antara kedua negara tersebut, katanya, terbuka peluang untuk memperkaya perspektif terhadap dinamika pendidikan di era kontemporer.
“Singapura, dengan posisinya sebagai pemimpin dalam kualitas pendidikan, telah memperkuat dasar pendidikannya melalui pendekatan holistik yang mengintegrasikan kebijakan, praktik pengajaran, dan inovasi kurikulum,” tuturnya.
Indeks Pendidikan Global
Menurut Arif, mengacu data terbaru pada tahun 2024 menunjukkan bahwa Singapura mempertahankan posisinya di peringkat atas dalam indeks pendidikan global.
“Dengan penekanan khusus pada literasi, matematika, dan keunggulan sains,” ungkapnya.
Sementara itu, Indonesia masih menghadapi tantangan signifikan dalam upaya untuk meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan.
“Faktor yang membedakan antara kualitas pendidikan di kedua negara tersebut meliputi pengelolaan sumber daya manusia, implementasi kebijakan, serta adaptasi terhadap dinamika global,” jelasnya.
Sedangkan Singapura telah sukses dalam melibatkan dan meningkatkan profesionalisme guru melalui program pengembangan berkelanjutan dan penilaian kinerja yang ketat.
Di sisi lain, Indonesia masih menghadapi masalah dalam memastikan ketersediaan dan kesejahteraan guru berkualitas di seluruh wilayah, serta kesenjangan dalam akses pendidikan antara perkotaan dan pedesaan.
Selain itu, perbedaan dalam paradigma kurikulum juga menjadi titik perhatian.
“Singapura telah mengadopsi pendekatan kurikulum yang responsif terhadap tuntutan ekonomi global, dengan penekanan pada literasi digital, keterampilan kolaboratif, dan kreativitas,” katanya.
Namun, Indonesia masih berjuang dalam penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berubah, serta integrasi teknologi informasi dalam pembelajaran.
Solusi Pendidikan di Indonesia
Untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia, solusi yang efektif dan efisien diperlukan.
“Pertama, diperlukan investasi yang berkelanjutan dalam pengembangan profesionalisme guru, termasuk program pelatihan yang komprehensif, insentif yang menarik, dan penilaian kinerja yang adil,” jelas Arif.
Ia menuturkan, perhatian pendanaan negara untuk pendidikan perlu diperhatikan persentasenya.
“Hal ini tentu akan berkaitan secara langsung dengan kesejahteraan tenaga pendidik, ketersediaan infrastruktur dan sarana pendidikan yang berkualitas guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” paparnya.
Kedua, perlu dilakukan reformasi kurikulum yang mengintegrasikan keterampilan abad ke-21 dan kebutuhan pasar kerja lokal dengan kearifan lokal dan budaya bangsa.
“Ketiga, penting untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan di daerah terpencil melalui pembangunan infrastruktur pendidikan yang memadai dan program stimulasi pendidikan,” paparnya.
Arif melanjutkan, dengan melalui refleksi Hari Pendidikan Nasional, perlu diakui bahwa tantangan pendidikan tidaklah sederhana, tetapi juga merupakan panggilan untuk transformasi yang mendalam.
“Komitmen yang kuat untuk inovasi, kolaborasi lintas sektor, dan investasi yang berkelanjutan, Indonesia memiliki potensi untuk meraih pencapaian gemilang dalam membangun masa depan pendidikan yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global,” pungkasnya.
(Saefullah/PasundanNews.com)