PASUNDAN NEWS – Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kota Bandung menggelar diskusi Forum Warga KIPP dengan Tema “Mengawal Demokrasi dan Ancaman Keamanan Pada Pemilu 2024” di Kabar Kampus (Kaka) Cafe, Sabtu 3 Juni 2023 Sore.
Pembicara yang hadir antara lain ketua KPU Kota Bandung Ibu Suharti dan Kaka Suminta selaku Sekjend dari KIPP Pusat.
Dalam kesempatan tersebut Kaka Suminta selaku pembicara menyampaikan banyak permasalahan yang jarang di bahas oleh wilayah lain
“Bandung selalu dapat melihat permasalahan yang jarang di bahas oleh wilayah lain. Selalu melihat permasalahan yang sering luput dari pantauan wilayah lain,” ujarnya.
Kaka berharap kedepannya KIPP Bandung selalu memberikan pemikiran yang mendalam yang jarang orang tangkap terkait permasalahan yang ada.
“Dari Bandung pula dapat menjadi barometer perubahan perubahan Ide Ide segar dalam memperbaiki permasalahan yang ada khususnya dalam hal demokrasi dan kepemiluan,” ucapnya.
Lebih lanjut Kaka Suminta menerangkan permasalahan yang ada yang dapat mengancam berjalannya tahapan dan bahkan pemilu serentak.
“Tahapan tahapan pemilu yang sedang berlanjut harus tetap berlanjut dan diselenggarakan, sudah tidak ada lagi pembahasan tentang 3 periode maupun tentang penundaan pemilu yang sempat ramai yang keluar dari statment para menteri menteri Jokowi,” ucapnya.
“Adapun ancaman Lain Yang Dapat Mengancaman Antara Lain Pertarungan Para Tim Kandidat Capres Yang Dapat Membuat Jalannya Kampanye Atau Dalam Masa Kampanye Menjadi Tidak Damai,” sambungnya.
Selain itu, menurut Kaka Suminta, kedepan pemilu 2024 sudah tidak ada lagi istilah Cebong Kampret.
“Namun harus tetap di ingat bahwa pemilu ini ibarat deman, makin mendekati hari H, kondisinya akan semakin panas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bandung Ibu Suharti mengatakan, pihaknya sudah memetahkan kondisi permasalahan pada tingkat tahapan Pemilu yang saat ini tengah berlangsung.
“Kita ingin memberikan yang terbaik. Kita memastikan bahwa setiap warga masyarakat yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih, dan mendapatkan hak pilih nya,” katanya.
Menurut Suharti, realitas di lapangan sangat rumit, banyak pemilih yang di beratkan karena permasalahan administrasi dalam Kartu Keluarga.
“Ada juga yang mengakali kartu keluarganya agar dapat terbebas dari jerat Pinjol sehingga mengganggu proses pendataan,” ucapnya.
Ketua KIPP Kota Bandung Tri Wahyudi dalam sambutannya menjelaskan, maksud dari diselenggarakannya kegiatan diskusi mengangkat isu penundaan Pemilu.
“Pemberitaan di media massa mengindikasikan adanya drama perselisihan yang dapat mengancam terjadinya penundaan Pemilu,” ujarnya.
Selain Itu, Tri Wahyudi menerangkan, tugas KIPP sebagai pemantau Pemilu sudah tertuang dalam Undang Undang No 7 Tahun 2017.
Dengan begitu, pihaknya berharap Pemilu bisa berjalan sesuai harapan.
“Harapannya kedepan Pemilu dapat berjalan sesuai harapan. Kegiatan diskusi salah satu bentuk pendidikan demokrasi kepada masyarakat, pemuda, mahasiswa maupun Gen Z,” tandasnya.***