BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Pemkab Ciamis menggelar Farmer’s Field Day (FFD), pada Senin (23/12), bertempat di Desa Kalijaya, Kecamatan Banjaranyar.
FFD ini bertujuan untuk berbagi informasi dan pengalaman seputar inovasi teknologi pertanian yang dapat meningkatkan hasil panen.
Acara berlangsung meriah dirangkaikan dengan bagian dari ‘Sekolah Lapang Tematik’ dengan fokus utama pada ‘Budi Daya Cabe Keriting’.
“Selain menjadi bahan utama dalam berbagai masakan, cabai juga memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi nasional, terutama melalui fluktuasi harga yang dapat memengaruhi inflasi dan daya beli masyarakat,” ujar Pj Bupati Ciamis Budi Waluya.
Sebagai salah satu penghasil cabai di Jawa Barat, Ciamis berperan besar dalam memastikan stabilitas pasokan cabai, khususnya cabai keriting yang menjadi unggulan daerah.
“Cabai bukan hanya bahan masakan sehari-hari, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap perekonomian kita. Fluktuasi harga cabai yang sering terjadi, jika tidak dikelola dengan baik, bisa memengaruhi daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan, ” kata Budi.
Budi juga menyoroti penurunan produksi cabai keriting di Ciamis pada tahun 2023 yang tercatat sebesar 7%, dari 10.485 kuintal pada 2022 menjadi 7.345 kuintal.
Ia menegaskan bahwa peningkatan produktivitas cabai keriting menjadi salah satu prioritas utama dalam program pertanian daerah.
Untuk itu, kegiatan seperti ‘Sekolah Lapang Tematik’ yang mengajarkan budidaya cabai dengan teknologi modern diharapkan dapat membantu petani dalam mengatasi tantangan tersebut.
Sekolah Lapang Tematik memberikan pelatihan langsung kepada 30 petani dari Desa Kalijaya dan sekitarnya.
Para peserta yang terdiri dari petani milenial, petani dewasa, serta wanita tani, diajak untuk memahami teknik-teknik baru dalam budidaya cabai keriting.
Termasuk penerapan teknologi terbaru yang dapat meningkatkan hasil panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Slamet Budi Wibowo, yang turut hadir dalam acara tersebut.
Ia menyatakan bahwa Kecamatan Banjaranyar memiliki potensi luar biasa dalam bidang pertanian, terutama komoditas hortikultura.
“Kami melihat semangat generasi muda yang mulai tertarik pada bidang pertanian, khususnya dalam pengembangan budidaya cabai keriting. Dengan penerapan teknologi tepat guna, kami optimis produksi cabai keriting di Ciamis dapat meningkat,” ujarnya.
Peserta sekolah lapang tematik ini terdiri dari 15 petani milenial, 6 petani dewasa, dan 9 wanita tani yang berasal dari 8 kelompok tani di Desa Kalijaya dan dua kelompok lainnya dari luar desa.
Slamet berharap pengetahuan yang didapatkan selama pelatihan dapat diterapkan oleh petani lain di Kabupaten Ciamis untuk meningkatkan hasil dan kualitas produksi cabai keriting.
(Herdi/PasundanNews.com)