Karman (81) salah satu korban dari ledakan limbah gas elpiji di Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Foto/PasundanNews.com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Dua orang warga menjadi korban dari ledakan saluran di saluran pembuangan limbah gas elpiji di Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis.

Sebelumnya warga Desa Ciharalang tepatnya di Dusun Bantarcaringin dikagetkan dengan suara ledakan dan getaran seperti gempa pada Kamis (14/6/2024) pagi.

Menurut warga setempat, sumber ledakan berada di belakang SPPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) PT. Warung Jeruk Sumber Gas.

Dua warga yang menjadi korban ledakan tersebut yaitu Karman (81) dan Nanang (45).

Kedua korban mengalami luka bakar serius dan saat ini telah dalam penanganan di salah satu rumah sakit di Ciamis.

Menurut Ketua RT setempat Maman mengungkapkan, pada saat ledakan, kedua korban berada di lokasi yang berbeda.

Karman berada di kebun sedang mencangkul. Sedangan Nana sedang memberi makan Ayam di kandang.

“Informasinya Nanang ini berada persis di belakang SPBE, sedangkan Karman jaraknya agak jauh, tapi keduanya itu  mengalami luka bakar,” kata Maman.

Maman menuturkan, sebelum ledakan memang sempat tercium bau gas, lalu terdengar ledakan dan terlihat api menyala.

“Memang sebelumya ada bau gas yang menyengat, terus ada ledakan dan ada api-nya juga di dekat saluran limbah gas,” tuturnya.

Lebih lanjut Maman menuturkan, saat dikonfirmasi ke SPPBE, pihak perusahaan berkilah bahwa kejadian itu diluar are perusahaan.

“Malah katanya akan mengevaluasi faktor kelalaian dari luar, begitu,” ungkapnya.

Maman menegaskan bahwa idak ada yang lalai dari warga di luar SPBE.

Ledakan itu kata Maman, terjadi begitu saja, setelah ada mobil gas psrkir dan lama tercium bau gas.

“Tidak ada warga yang lalai. Walaupun kejadian di luar SPBE namun sumbernya tetap berawal dari dalam tanah SPBE, dugaannya itu jelas dari pembuangan limbah gas,” ungkapnya.

Peristiwa tersebut pun mendapat sorotan dari elemen masyarakat, serpti yang di sampaikan Aktivis Forum Masyarakat Ciamis, Eka Muntaha.

Eka mengatakan, sesuai nformasi yang ia dapatkan dari beberapa sumber, memang ledakan tersebut berasal dari saluran pembuangan limbah gas.

“Dugaan kuat ledakan tersebut bersumber dari limbah gas yang mencemari lingkungan area luar SPBE,” kata Eka.

Menurutnya, pencemaran pembuangan limbah gas ini menjadi penyebab ledakan dan semburan api yang mengakibatkan warga setempat jadi korban.

Eka pun menyayangkan kepada pihak perusahan yang berkilah bahwa ledakan tersebut terjadi di luar area SPPBE, seolah menyalahkan kelalaian warga.

“Menurut saya justeru ini awalnya dari kelalaian pihak perusahan, jangan cari-cari sebab dengan mengatakan kelalaian dari luar, itu sama dengan menyalahkan warga,” kata Eka.

Eka pun juga mendesak pemerintah dan pihak terkait melakukan penyelidikan serta pengkajian yang fokus terhadap sistem pembuangan limbah gas.

“Informasi dari warga bahwa itu sudah bertahun-tahun sering tercium bau gas. Dan warga tahu gas dibuang kemana,” tuturnya.

“Cuma diam tidak berani protes ke pihak perusahaan. Saat inilah mulai terbuka, ketika terjadi insiden dan memakan korban,” kata Eka menambahkan.

(Hendri/PsundanNews.com)

Artikulli paraprakGaluh Digital Fest 2024, Upaya Pemkab Ciamis bersama BI Optimalkan Digitalisasi Daerah 
Artikulli tjetërSebanyak 5.864 ASN Pemprov Jabar Dilantik, Ini Kata Bey Machmudin