Kabupaten Ciamis menyabet Juara I (PHBS LBS) Lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Lingkungan Bersih dan Sehat tingkat Jawa Barat tahun 2022. Foto/Istimewa

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Kabupaten Ciamis menyabet Juara I (PHBS LBS) Lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Lingkungan Bersih dan Sehat tingkat Jawa Barat tahun 2022.

Raihan tersebut tepatnya didapat oleh Kecamatan Cipaku Desa Selamanik.

Menyusul sebagai Juara II oleh Kabupaten Pangandaran, sementara Juara III oleh Kabupaten Sumedang.

Selain itu, Kabupaten Ciamis juga menyabet Juara II Lomba Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana.

Tepatnya oleh Desa Selamanik, Kecamatan Cipaku. Sedangkan Juara I diraih oleh Kabupaten Bekasi Kecamatan Cikarang Timur Kelurahan Setrajaya.

Lalu Juara III oleh Kabupaten Tasikmalaya Kecamatan Jamanis Desa Tanjung Mekar.

Hasil ini setelah ditetapkannya Kabupaten Ciamis oleh Tim Rechecking Lomba Gerakan Keluarga PKK Gagah Bencana (Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana).

Acara penetapan bertempat di Dusun Cikembang, Desa Selamanik, Kecamatan Cipaku, pada Rabu (30/11/2022) lalu.

Turut hadir para Kepala SOPD (Satuan Organisasi Perangkat Daerah), Ketua Tim Rechecking Beserta Anggota, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ciamis, Camat Cipaku, Kades Selamanik.

Dalam hal ini, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengucapkan selamat kepada Desa Selamanik yang telah meraih prestasi membanggakan tersebut.

“Selamat kepada Tim Rechecking, terimakasih telah berkenan hadir pada kegiatan rechecking Desa Selamanik Kecamatan Cipaku,” tuturnya sebagaimana keterangan tertulis yang diterima PasundanNews.com, Sabtu (17/12/2022).

“Alhamdulillah, Kabupaten Ciamis telah terbentuk 7 kampung Siaga Bencana yang dibina oleh Dinas Sosial dan 39 Desa Tangguh Bencana yang dibina oleh BPBD,” ujar Herdiat.

Kemandirian Desa Siaga Bencana

Ia memaparkan, hal ini merupakan suatu bukti bahwa masyarakat di desa-desa tersebut telah memiliki pola pikir dan pola tindak dalam penanggulangan bencana.

“Sehingga mampu mengelola kerentanan ancaman dan resiko serta memiliki kemampuan penanggulangan pada wilayahnya dengan berbasis masyarakat atau sesuai dengan potensi lokal masing-masing,” terangnya.

Untuk diketahui, gerakan keluarga PKK Gagah Bencana pada prakteknya dalam beberapa hal dapat bekerjasama.

“Dengan Kampung Siaga Bencana dan Desa Tangguh Bencana ini, misalnya dalam identifikasi bahaya dan potensi, perencanaan dan koordinasi penanggulangan bencana,” kata Herdiat.

“Antisipasi terhadap suatu bencana tentu tidaklah hanya berupa sebuah rencana saja melainkan harus sudah berupa action/tindakan karena kita tidak pernah tahu kapan bencana itu akan datang,” paparnya.

Kolaborasi Menjadi Kunci

Lomba hanyalah sebuah alat ukur mengenai sejauh mana program telah dilaksanakan, ungkap Herdiat, hal yang tidak kalah pentingnya adalah mengedukasi masyarakat.

“Agar mau dan mampu menerapkan perilaku hidup dan bersih ini dalam kehidupannya sehingga paradigma sehat dapat terpenuhi,” imbuhnya.

Di samping itu, kolaborasi dari semua pihak merupakan suatu keharusan.

Ia pun mengharapakan pada sekuruh SKPP dan semua pihak agar dapat bekerjasama untuk mewujudkan 9 pilot project gerakan keluarga PKK gagah bencana.

“Dalam bentuk dukungan semua pihak sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing,” jelasnya.

Sementara itu, gerakan Keluarga PKK Gagah bencana dan 10 indikator PHBS ini dalam bentuk dukungan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.(Herdi/PasundanNews.com)