Bupati Cianjur Cek Langsung Penggunaan Tappinng Box di RM Sate Maranggi Sari Asih
Bupati Cianjur Cek Langsung Penggunaan Tappinng Box di RM Sate Maranggi Sari Asih

Cianjur, Pasundannews – Bupati Cianjur Herman Suherman bersama Wakil Bupati Cianjur TB Mulyana di dampingi Camat Pacet Yudi Suhartoyo. Mereka menghadiri lounching sekaligus pengecekan penggunaan tapping box di rumah makan Sate Maranggi Sari Asih, Kamis (24/6/2021).

Setelah ke RM Sate Maranggi Sari Asih Bupati melanjutkan ke RM Alam Sunda memantau progres pemasangan tapping box.

Bupati Cianjur Herman Suherman menjelaskan demi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pajak rumah makan dan restoran. Pemkab Cianjur memasang alat tapping box di beberapa rumah makan dan restoran.

Upaya ini di harapkan bisa menggali potensi yang ada. Saat ini sudah ada 90 tapping box yang di pasang. Sehingga di rencanakan tahun ini ada sekitarb270 tapping box yang akan di pasang.

“Untuk upaya kontrol tapping box bisa di lihat di ruangan saya dan Pak Wabup. Sehingga setiap transaksi pasti muncul dan akan terlihat,” papar Bupati Cianjur Herman Suherman.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Cianjur, Komarudin, membenarkan kalau pemasangan tapping box ini cukup ampuh dalam meningkatkan penerimaan pajak restoran.

“Sangat membantu, kenaikannya bisa mencapai 300 hingga 400 persen. Rumah makan yang biasanya hanya Rp 5 juta per bulan, kini bisa mencapai Rp 10 juta hingga Rp 20 juta,” terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sebenarnya tapping box ini bukanlah alat penghitung uang yang masuk. Tetapi penghitung data jumlah transaksi.

“Bukan penghitung uang masuk, tapi sebagai bahan kita untuk menerima pembayaran pajak restoran, mereka sudah tidak bisa bohong, karena kita punya data,” tuturnya.

Di harapkan kedepan bisa lebih maksimal menaikan penerimaan sektor pajak restoran. Menurutnya dari total rumah makan yang ada saat ini di Cianjur itu jumlahnya sekitar 800-an, sesudah di klasifikasi totalnya sekitar 270 rumah makan yang tersebar di Cianjur.

“Kalau sudah terpasang semua, maka akan mudah diukur maksimal atau tidaknya penerimaan pajak restoran,” tuturnya.

Pihaknya mengaku sudah mengajukan pada pihak bank bjb, karena pengadaan tapping box dilakukan pihak bank dan diawasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Tapping box ini merupakan kerjasama antara pemerintah daerah, bank bjb dan KPK, semuanya transparan dan di awasi secara ketat,” tandasnya.

*Farhan*