BERITA CIANJUR, PASUNDANNEWS.COM – Banjir bandang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di wilayah Desa Nagrak Kecamatan Cianjur, Selasa (7/6/2022).
Diduga bencana banjir tersebut akibat tembok penahan tanah di kawasan Sungai Cisarua Leutik perbatasan Kampung Sudi jebol.
Akibat bencana banjir tersebut sejumlah warga setempat mengalami kerugian material hingga ratusan juta rupiah.
Seorang pemilik lahan dan kolam yang terendam, Didin Rosidin (60), memperkirakan kerugian yang ia alami berkisar Rp 50 juta.
“Rumah, kolam, dan kebun terendam. Di kolam banyak ikan Koi-nya. Saya perkirakan kerugian mencapai Rp 50 juta,” katanya.
Kepala Desa Nagrak, Hendi Saepul Maladi, mengatakan, bencana banjir sudah terjadi dua kali. Sebelumnya bencana banjir terjadi pada tahun 2016.
Ia menyebutkan, akibat bencana banjir ini kerugian yang dialami warga mencapai Rp 300 juta. Jumlah tersebut kata Dia didapat dari hasil cek lokasi.
Hendi menerangkan, penyebab banjir bandang karena tembok penahan tanah di kawasan Sungai Cisarua Leutik di perbatasan Kampung Sudi, jebol.
“Kami sudah melakukan cek lokasi dan sudah melaporkan kejadian itu pukul 17.30 WIB. Debit air meningkat, biasanya 50 sentimeter, kemarin sampai tiga meter,” ujar Hendi di Kantor Desa Nagrak, Selasa (7/6/2022).
Akibat banjir itu, kata Hendi, lahan sawah seluas 15 hektare dan 10 rumah terimbas. “Ada dua rumah yang alami kerusakan parah. Jadi total kerugian diperkirakan mencapai Rp 300 juta,” katanya.
Hendi mengatakan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Cianjur sudah mendatangkan alat berat dan membersihkan area sungai yang saat ini terendam material bangunan rumah.
“Dinas PSDA sudah mendatangkan alat berat untuk membersihkan area sungai yang memang kondisinya terendam material bangunan rumah,” kata Hendi. (Farhaan/PasundaNnews.com)