BERITA JABAR, PASUNDANNEWS.COM – Bencana banjir di Kabupaten Garut menyisakan dampak yang lumayan besar.
Banjir di Kabupaten Garut yang terjadi pada Jumat (15/7/2022) tersebut, menurut Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum yakni disebabkan pembabatan hutan di kawasan hulu sungai menjadi
Banjir disebutkan dipicu tingginya curah hujan, sehingga air sungai pun meluap.
“Menurut informasi yang kami terima, ada pembabatan hutan (di daerah hulu). Hutan produktif harus rasional sehingga pada saat hujan datang tidak berdampak seperti ini,” kata Uu usai meninjau lokasi banjir di Kampung Dayeuhandap, Kecamatan Garut Kota, Minggu (17/7/2022).
Sebagaimana melansir CNN Indonesia, Uu mengatakan warga harus memahami penyebab banjir, sehingga bisa melakukan pencegahan.
Ia meminta masyarakat menggarap lahan secara rasional agar tidak menyebabkan bencana.
“Kami tidak melarang, tapi penggunaannya harus rasional, sehingga ketika hujan turun tidak kejadian seperti ini,” tuturnya.
Menurut Uu, meluapnya Sungai Cipeujeuh, menyebabkan 53 rumah warga sekitar terendam dan rusak, delapan di antaranya rusak berat.
Dilaporkan, banjir dan longsor terjadi di 14 kecamatan di Kabupaten Garut, pada Jumat (15/7/2022) malam.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status masa tanggap darurat bencana selama 14 hari.
Menyusul terjadinya bencana banjir dan longsor itu. Masa tanggap darurat berlaku sejak 16-29 Juli 2022.(Herdi/PasundanNews.com)