Bandung Raya

Bawaslu Jabar Ungkap PNS Paling Tinggi Melanggar Netralitas


BANDUNG, PASUNDANNEWS – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mengungkap 22 perkara dugaan pelanggaran berkaitan proses Pilkada. Berdasarkan klasifikasi jenisnya, Bawaslu mencatat pelanggaran netralitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi tren pelanggaran tertinggi.

Ketua Bawaslu Jabar Abdullah Dahlan mengatakan sepuluh perkara yang dilakukan oleh PNS ini tersebar di berbagai wilayah di Jawa Barat. Dia merinci, satu perkara pelanggaran PNS di Kabupaten Bandung yang masih dalam proses penanganan, satu perkara dihentikan di Kota Depok.

“Delapan perkara lainnya telah dilakukan penyampaian rekomendasi ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN),” kata Abdullah saat ditemui di Kantor Bawaslu, Jalan Turangga Kota Bandung, Kamis (16/7/2020).

Dia mengatakan bentuk pelanggaran yang dilakukan PNS berupa pendekatan atau mendaftarkan diri di salah satu partai politik atau bentuk pendekatan lainnya. “Pelanggaran netralitas ASN yang terjadi berupa melakukan pendekatan atau mendaftarkan diri kepada parpol, menghadiri kegiatan silaturahmi atau menguntungkan bakal calon dan melakukan deklarasi dan sosialisasi sebagai bakal calon kepala daerah pada media baliho,” tutur Abdullah.

Kemudian, dalam hal ini KASN mengambil tindakan dengan menjatuhkan sanksi berupa hukuman disiplin sedang dan saksi moral berupa pernyataan secara terbuka. Selain pelanggaran netralitas PNS, Bawaslu juga mencatat ada pelanggaran netralitas yang dilakukan kepala desa atau aparatur desa di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Pangandaran sebanyak tiga perkara.

“Bentuk pelanggaran yang terjadi yaitu pembuatan video deklarasi dukungan dan menandatangani surat pernyataan dukungan kepada salah satu pasangan calon kepala daerah,” ucap Abdullah.

Menurut dia, pelanggaran netralitas yang dilakukan PNS dan kepala desa ini menunjukkan tingkat kerawanan paling tinggi dalam konteks politisasi birokrasi sesuai dengan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) pada Pilkada Serentak 2020 dengan skor 167.

“Netralitas ASN, Kepala Desa atau Aparatur Desa menjadi faktor terpenting untuk mewujudkan Pemilu yang demokratis. Hal demikian menjadi fokus Bawaslu melakukan pengawasan dan dilakukan tindakan tegas,” Tutup Abdullah. (Jo/Pasundannews)

Redaksi

Leave a Comment

Recent Posts

Empat Parpol di Ciamis Matangkan Koalisi, Siapkan ‘Satria Piningit’ untuk Pilkada 2024

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM - Empat Parpol (Partai Politik) di Kabupaten Ciamis adakan pertemuan di salah…

5 jam ago

Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan Tinggi, Upaya Bersama Mencapai Kesejahteraan Masyarakat Jabar

BERITA JAWA BARAT, PASUNDANNEWS.COM - Pemda Provinsi Jawa Barat siap untuk berkolaborasi dengan lembaga pendidikan…

18 jam ago

KPU Pangandaran Tetapkan Calon Anggita DPRD Terpilih Pemilu 2024

BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNES.COM- KPU Pangandaran menetapkan perolehan kursi partai dan calon terpilih anggota DPRD Pangandaran…

18 jam ago

Program JKN, Sekda Herman Suryatman sebut Jawa Barat Targetkan UHC 98 Persen

BERITA JABAR, PASUNDANNEWS.COM - Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adakan monitoring dan evaluasi implementasi pada…

18 jam ago

Dampak Cuaca Ekstrem di Jawa Barat, Banyak Kerusakan Fasilitas Umum

BERITA JABAR, PASUNDANNEWS.COM - Dampak bencana banjir melanda sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat…

18 jam ago

Bencana Banjir di Jawa Barat Akibatkan Kerusakan Struktural Infrastruktur Publik

BERITA JABAR, PASUNDANNEWS.COM - Bencana banjir melanda sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat ketika…

18 jam ago